Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com.
Empat 4 orang perwakilan dari 6 warga yang tempati bangunan rumah di sempadan sungai pengairan Desa Semboro, Minggu (23/4) mengadu kepada Kepala Desa
Semboro.
Mereka
meminta tolong kepada Kepala Desa Semboro Didik untuk melobi pihak Pengairan
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur yang berencana akan melakukan pembongkaran
pada Rabo (26/4), agar diundur atau
memberikan waktu satu tahun lagi (usai lebaran).
"Kami
meminta tolong kepada kepala desa Pak Didik, untuk memintakan waktu kepada
dinas pengairan provinsi Jawa Timur agar pembokaran rumah kami diundur, ya
satu tahun lagi lah atau minimal sehabis lebaran, " Ungkap Sugiono
perwakilan warga yang mempunyai usaha mebel di tempat itu.
Masih
lanjut Sugiono, bahwa Jika tanggal 26 nanti di gusur, akan pindah kemana,
pasalnya masih belum punya alternatif tempat
untuk pindah , "Kemana kita mau pindah, sementara kita masih belum
mempunyai uang yang cukup untuk pindah," Keluhnya.
Mendengar
aduan warganya Kepala Desa Semboro kaget, karena pihak pemerintah Desa belum
mendapat surat apapun. "Jujur saya kaget ketika mendengar rencana penggusuran
diwilayah saya, sampai saat ini tidak ada satu suratpun pemberitahuan rencana
penggusuran dari pihak pengairan, " jelasnya Didik.
Hal
senada juga di sampaikan Camat Semboro Dariyanto, dirinya mengaku juga tidak
pernah menerima surat pemberitahuan apapun dari pihak pengairan Propinsi.
"Ya betul Kami juga tidak menerima satu surat apapun terkait rencana penggusuran
warga Desa Semboro." Usai menemui perwakilan warga
Informasi
yang dihimpun media ini dari warga bahwa diketahui dalam surat dari pengairan Jawa
Timur tersebut ada 6 rumah tinggal yang akan dibongkar, masing-masing yakni
rumah tinggal milik Sugiono, Rosidi, Khaeroni, Slamet, Bu warsinah dan
sugiono TNI. (yond)