Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Bondowoso dan Jember yang punya kesamaan wilayah
sejak jaman VOC dikenal sebagai daerah Pertanian Dan Perkebunan, sehingga menjadi
daya tarik kolonial untuk dijadikan lumbung pangan.
Kesamaan wilayah ini tampak
pada masa pendudukan Inggris di Jawa,Pada tahun 1806-1817, Bondowoso dan Jember
merupakan wilayah Regentschap Poeger (Kabupaten Puger), Sedangkan pada masa Kolonial Hindia Belanda tahun 1817-1883, Regentschap Poeger masuk wilyah Afdeeling
Bondowoso
Pada tahun 1883 M
Bondowoso alami pemekaran, dua Afdeeling Bondowoso dan Afdeeling Djember, setiap wilayah afdeeling diletakkan
seorang asistent residentie berkedudukan di setiap ibukota, masing masing afdeeling,
dipimpin asisten residen orang Belanda.
Kedua daerah yang punya kesamaan
wilayah ini sejak jaman dulu, Vereenigde Oostindishe Commpagnie (VOC) sudah dikenal
subur, sehingga jadi daya tarik pihak kolonial untuk dijadikan lumbung pangan. Demikian
ungkap Y Setiyo Hadi, Penggagas dan Pengelola Rumah Sejarah, Sabtu, (23/4)
“Mereka kemudian
mendirikan berbagai perusahaan perkebunan dan pertanian (Landbouw Maatschapaij,
Belanda; red ). Upaya untuk melakukan eksplorasi tanah jajahan ini dilakukan sejak jaman VOC
dengan mendirikan lembaga penelitian”. Jelas pria yang juga pendiri Museum
Boemi Poeger
Awal penelitian dilakukan sebelum
pendudukan Inggris di Jawa sampai Hindia Belanda, “Ada tiga tema utama yang
dilakukan, yaitu: Land (tanah, kondisi bumi dan segala potensi sumber daya
alamnya), Taal (bahasa, yang berkembang di tanah jajahan), serta volkenkunde
(kebudayaan dan kemasyarakatan)”.
Bataviaasch Genootschap
van Kunsten en Wetenschappen atau Masyarakat / Perkumpulan Batavia untuk Seni
dan Ilmu Pengetahuan, dibentuk 24 April 1778 di Batavia (Jakarta). Kemudian
mengoleksi berbagai buku dan benda-benda budaya sebagai dasar pembentukan
museum (Museum Nasional di Jakarta).
Upaya penilitihan dan engeksplorasi
berbagai potensi alam di Nusantara khususnya di Pulau Jawa, hingga ke Pojok
Timur Pulau Jawa (Poeger, Jember, Bondowoso, Panarukan Situbondo, dan
Banyuwangi), Thomas Walker Horsfield, kemudian diterbitkan dalam bentuk makalah
dalam jurnal.
“Kemudian hasil penelitian
itu ditertbitkan oleh Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen dalam
bentuk majalah yang mencakup tulisan tentang sejarah Jawa, pertanian, flora
fauna, penyakit tropis, antropologi, geografi, perumahan dan sistem selokan”.
Berbagai catatan Horsfield,
sepanjang tahun 1806, digunakan sebagai sumber dalam buku History Of Java yang
ditulis oleh Raffless, dalam catatannya pada tanggal 18 Februari 1807 ditulis
di Soerabaia (Surabaya) dengan judul “Reis Naar De Ooster Streken van Java”
(Perjalanan Menuju Wilayah Bagian Timur Jawa).
Horsfield, dalam
catatannya “Reis Naar De Ooster Streken van Java”, sepanjang tahun 1806, dimulai
bulan Mei 1806 di Surabaya melakukan perjalanan ke Banger (sekarang
Probolinggo) dan wilayah Lamadjang (Lumajang). Perjalanan dari Lamadjang
dilanjutkan ke wilayah Poegar (Puger).
Selama bulan Juni 1806,
Horsfield melakukan ekskursi (tinjau lapangan) di wilayah Poeger, mengunjungi
Desa Sabran (desa Sabrang) dan menikmati keindahan pantai Batoe Oeloe (Pantai
Watu Ulo). Dari Horsfield melanjutkan ke arah utara menuju Djimber (sekarang
Jember).
Wilayah Djimber
dikelilingi pegunungan yang ditulis Horsfield sebagai Het Ijangsche Gebergte
(Pegunungan Ijang). Di wilayah Djimber ini ia menyaksikan banyak aliran sungai. Dari Djimber, perjalananan dilanjutkan menuju
Bondowosso (Bondowoso) dan ke Pradjegan (Prajekan).
Bondowoso disebutkan sebagai
salah satu Kota Utama (hoofdplaatsen) dari Het Regentschap Poegar (Kabupaten
Poeger). Dari catatan ini, pada tahun 1806-1817 (Masa pendudukan Inggris di
Jawa), wilayah Bondowoso dan Jember merupakan satu kewilayahan dari Kabupaten
Puger (Regentschap Poeger).
Prajekan merupakan desa paling
timur dari Regentschap Poegar, berbatasan dengan Blambangan. Sepanjang perjalanannya, Ia meyaksikan hutan
yang luas serta lahan perkebunan dan kemajuan pertanian (de landbouw vordert), dengan
penduduk yang dominan suku Madura (Maduresen). (eros)