Banyuwangi, MAJALAH-GEMPUR.Com. Penolakan konvoi dan tablig akbar Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Surabaya, Ahad lalu (2/4), mendapat dukungan
dari Kapolda Jawa Timur Irjen (Pol) Machfud Arifin.
Pasalnya kegiatan tersebut
tidak mendapatkan izin dari kepolisian dan berpotensi mengganggu stabilitas
keamanan, sehingga harus dibubarkan.
Dimikian disampaikan Irjen (Pol) Machfud Arifin disaat kunjungan silaturahminya ke Pesantren
Darussalam, Tegalsari, Banyuwangi, Selasa (4/4).
Baginya, ormas yang
menginginkan Indonesia menjadi khilafah tidak dapat dibenarkan berada di
Indonesia yang mengusung Pancasila sebagai ideologi Negara. “Tidak ada tempat bagi organisasi yang anti
Pancasila ada di Indonesia,” tegas Kapolda yang baru saja menjabat tiga bulan lalu.
Menanggapi ketegasan orang
nomor satu dijajaran kepolisian di Jawa Timur itu, Ketua PCNU Banyuwangi KH.
Masykur Ali yang saat itu turut menyambut kedatangan Kapolda, sangat mengapresiasi
ketegasan sikap yang dilakukan pihak kepolisian.
Bagi Nahdlatul Ulama
menurutnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah final. “Bagi NU,
NKRI dan Pancasila adalahsudah final.
Maka, jika ada yang ingin mengubahnya, sudah sepatutnya pihak kepolisian
memberikan sikap tegas,” ungkapnya. (yung)