Translate

Iklan

Iklan

Dampak Kemarau, Warga Situbondo Harus Membeli Air

7/23/17, 15:23 WIB Last Updated 2017-07-23T13:05:01Z
Situbondo, MAJALAH-GEMPUR.Com. Dampak musim kemarau, sejumlah warga Desa Curah Tatal, kecamatan Arjasa, Situbondo, Jatim terpaksa harus membili air bersih untuk kebutuhannya.

Pasalnya mereka sudah mulai kesulitan mendapatkan air bersih, sedangkan fasilitas sumber air batuan pemerintah beberapa tahun terakhir sudah tidak berfingsi. Sementara satu-satunya sumur warga yang masih mengalir tidak cukup memenuhi kebutuhan penduduk.

Sehingga untuk mendapatkan air itu, mereka harus rela mengantre demi mendapatkan air bersih untuk dikonsumsi seperti kebutuhan memasak, mencuci, mandi. Akibatnya warga terpaksa harus rela merogoh kocek pribadinya untuk membeli air bersih seharga Rp 500 perliternya,

Salah satu warga  sekitar  Musleh (30)  mengatakan, setiap hari mengantre untuk membeli air bersih dalam Setiap Dirigen kebanyakan warga membawa jerigen  yang berkapasitas, 30-40 Liter. Setiap Jerigen yamg berkapsitas 40 liter  warga bisa sampai menguras kocek, Rp 5000 - 10000 perharinya.

"Sementara bantuan Fasisitas sumber air bersih yang disuplay oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo sudah lima tahun terakhir  tidak berfungsi lagi namun hingga kini belum ada solusi yang konkrit untuk memperbaiki sumber air tersebut" jelas Musleh, Minggu (23/7)

Menanggapi hal tersebut BPBD Situbondo, Gatot Trikorawan, berjanji akan melakukan upaya dalam mengatasai air bersih, akan segera didroping  air bersih ke desa -deaa yang dilanda kekurangan air bersih . BPBD situbondo juga akan mendata secara detail di seluruh pedesaan yang kekurangan air bersih lebih detail. (edo)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Dampak Kemarau, Warga Situbondo Harus Membeli Air

Terkini

Close x