Situbondo, MAJALAH-GEMPUR.Com. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Situbondo bersama Muspika Kendit Senin
(10/7) pukul 13.30 Wib sidak ke dua pabrik pengolahan rumput laut.Kedatangan tim di kampung pesisir desa Klatakan, kecamatan Kendit tersebut untuk memeriksa kondisi kedua pabrik tersebut. Sebab, beberapa hari sebelumnya dikeluhkan timbul bau menyengat yang diduga berasal dari salah satu pabrik itu.
"Ada laporan ke kami terkait adanya bau yang mengganggu masyarakat sekitar Pabrik dan para siswa dan guru SDN Klatakan," Kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kholil, SP.M.P melalui Kabid Penaatan dan Penataan PPLH (DLH) Kabupaten Situbondo Anton Sujarwo, Selasa (11/7).
Sekitar satu minggu lalu ada Perwakilan masyarakat sekitar mengeluh adanya bau menyengat dari pabrik pengolahan rumput laut tersebut. Bau tersebut tercium selama dua hari berturut-turut. Namun, bau tersebut tidak sampai membuat masyarakat dan siswa serta guru di sekolah tersebut terganggu kesehatannya.
Belum diketahui penyebabnya, sebab, IPAL sudah sesuai standar, kemungkinan bau dari satu cerobong pabrik yang patah bocor, hingga asap terhembus angin. Disarankan agar cerobong diperbaiki. "Begitu juga dengan kiriman rumput laut dari supliyer, secepatnya diolah dikirim," jelasnya.
Menurut Kepala Desa Klatakan Yoyok Hermanto, Beredarnya berita di salah satu media online, Pabrik rumput laut dikeluhkan masyarakat karena bau. "Awalnya saya tidak tahu itu bau apa. Ternyata dari asap cerobong pabrik rumput laut yang bocor ini," jelasnya.
Setelah sidak dicapai kesepakatan, diantaranya akan memperbaiki cerobong dan Warga sekitar pabrik PT Yuxing international itu sebenarnya tidak ada yang mengeluh. jika ada keluhan dari masyarakat luar desa lain saya tidak tahu mass...? "Apalagi saat ini menjelang Musim hujan," terang Kades Mantan LSM itu.
Salah satu warga, Halima (55) nengatakan tidak ada bau dari Pabrik rumput laut PT Yuxing ini, walaupun hujan juga gak masalah pak..! Disinggung tentang kompensasi, Pihak pabrik menurutnya sudah banyak membantu warga, memberikan sumbangan uang pada warga yang sakit dan lainnya," Ungkapnya.(Edo/RT)
