Situbondo, MAJALAH-GEMPUR.Com. Sejak sepekan terakhir, komoditas garam kasar dan halus dipasaran Situbondo Jawa Timur langka, akibatnya harganya
naik hingga tiga kali lipat.
Terkait
kelangkaan ini, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur juga telah
menghubungi seluruh provinsi yang ada di Indonesia untuk mencari jika ada stok
garam. Namun, seluruhnya ternyata juga sudah habis dan tidak memiliki stok
lagi” Ujar Agus. (edo)
Naiknya
harga barang, karena tidak ada
kiriman dari distributor, kalaupun ada, harganya mahal. “Seperti garam halus, harganya sudah Rp 2000 ribu per pak isi 10 bungkus. Padahal biasanya Rp 1.000 per bungkus," ungkap Umarni seorang
pedagang dipasar tradisional Situbondo, Selasa (25/7).
Hal yang sama
diungkapkan, Keke, biasanya, satu paket berisi 20 bungkus garam
halus dijual dengan harga Rp 17.000,
kini dijual naik seharga Rp 22.000
per pak. Sedangkan untuk eceran, kini dijual
Rp 2.000 per kemasan. Padahal, biasanya hanya Rp 1000 per
kemasan, Ini kenaikan paling tinggi," ujar dia.
Demikian juga yang kasar melonjak hingga mencapai 3
kali lipat, lonjakan harga garam kasar mencapai Rp 6000 perkilogramnya dimana sebelumnya hanya Rp 2000
ribu. Lonjakan harga garam menurutnya lantaran minimnya stok garam dari
distributor .
kepala bagian pasar pada dinas perindustrian dan perdagangan Kabupaten
Situbondo Agus Sutiono mengatakan, hal ini terjadi biasanya para pengusaha
pdoduksi garam tetap menjual
garam ke luar daerah. Meskipun, mereka hanya bisa memenuhi pesanan garam sesuai
hasil panen yang ada.
Menurut, Agus, Kementerian
Perdagangan serta Kementerian Kelautan dan Perikanan akan cari solusi kelangkaan barang di Indonesia termasuk di Jawa
Timur. “Kelangkaan ini juga mengakibatkan harga garam konsumsi terus meningkat
bahkan saat ini sudah mencapai dua kali lipat bahkan tiga kali dari harga
normal.