Situbondo, MAJALAH-GEMPUR.Com. Rencana pemerintah yang akan membatasi
subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM),
dikeluhkan Nelayan Situbondo, pasalnya pembatasan
itu akan berdampak kenaikan BBM jenis solar.
Ujung-ujungnya
akan menyengsarakan dan merugikan para nelayan. Harga BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar
Nelayan (SPBN) di pelabuhan kalbut, Kecamatan Mangaran, yang per liternya Rp 5.150 ribu rupiah saat ini pun di rasa sudah memberatkan nelayan”. keluh Ridwan, nelayan
setempat , Selasa, (15/08).
“Harga BBM perliternya
Pom nelayan di Pelabuhan Kalbut, 5.150 ribu rupiah, itu sudah memberatkan, nelayan yang menggunakan perahu
kecil saja sudah lima 15 liter sekali berangkat melaut untuk mencari ikan itupun
belum bisa dipastikan hasil tangkapan ikannya, apa lagi menghadap cuaca buruk ”
Keluhnya.
Seharusnya para nelayan di Indonesia
mendapatkan BBM bersubsidi dari
pemerintah. jika rencana pemerintah tetap membatasi BBM bersubsidi untuk para
nelayan, maka para nelayan di Situbondo berjanji akan mendaulat mau mengirimkan
surat ke Presiden Jokowi dan DPR RI Di Jakarta.
Kepala Dinas Perikanan H Ir Eko Wahyudi mendukung
apa yang dikeluhkan nelayan, pemerintah perlu mengkaji
serta mengevaluasi kembali, dampak nya. ”Apalagi tiba musim paceklik seperti saat ini. Kami berharap Pemerintah tidak merealisasikan rencana tesebut. ( edo)