Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com.
Kepedulian masyarakat kepada masyarakat mulai menipis, hal ini tampak dari berkurangnya
perhatian tetangga yang mampu kepada masyarakat yang miskin.
Lanjut Kadinsos, jatah warga miskin sekitar 960 ribu, kalau
ditambah (PBID) Penerima Bantuan Iuran yang di Tanggung APBD, lebih satu juta. "Data
yang kita kirim ke Pusat, Verivalinya 3 dan 6 bulan sekali, nanti kita akan melaunching
SLRT untuk pengaduan," pungkasnya.( edw/gik)
Pernyataan
itu disampaikan oleh Wakil Bupati Jember Drs Muqit Arief saat Rapat Koordinasi
dan Sosialisasi Pelaksanaan Verifikasi dan Validasi data penerima bantuan Iuran
Jaminan Kesehatan Nasional (PBI-JKN) dan Penyandang masalah kesejahteraan
sosial (PMKS) di Aula Hotel Panorama, Rabu (27/09)
"Saya
merasakan kepedulian sosial masyarakat di Jember sudah menipis, pasalnya banyak
sekali laporan ada rumah tidak layak, penghuninya sudah sepuh, dan orang yang sakit
keras, "Ternyata para tetangga mampu, Seandainya mereka bisa memberikan
perhatian itu sangat mungkin.”, Katanya.
Untuk
it dihadapan para Kepala desa Se Kab Jember dirinya minta persoalan itu betul-betul
dilakukan pengawalan. Pasalnya Jember yang religius itu, menurutnya bukan hanya
masyarakatnya senang shalawatan tetapi lebih kepada perilaku kepedulian kepada
sesamanya sesuai dengan ajaran agama.
Hal
senada juga diungkapkan Kadinsos Jember Isnaini Dwi Susanty, menurutnya dalam
menjalankan Tupoksinya Dinas Sosial tidak bisa berjalan sendirian, harus
bersinergi dengan pihak Kecamatan, Pemdes, tokoh masyarakat, dengan RT/RW,
Kasunnya.
"Jadi
untuk memvalidkan data harus dibantu, dan penerima manfaat juga agar mengatakan
yang sejujur jujurnya. Kalau memang merasa mampu untuk bayar katakan saya sudah
mampu untuk membayar, dan saya tidak layak lagi dalam data yang di bantu oleh
negara" kata Shanty.