Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com.
Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Jember, Jumat (13/10) latih 40 tenaga kebersihan atasi
sampah menjadi nilai ekonomis di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pakusari Jember.
“Kalau di TPA saja sebagai hilir bisa sebagus ini, apa
tidak bisa untuk di kampung-kampung atau rumah tangga yang merupakan hulu dari
sampah bisa lebih baik,?” Ujar Arismaya sambil mengajak wartawan ini keliling
tempat tempat yang dijadikan pengolahan sampah bernilai ekonomis. (edw)
“Anggapan
masyarakat selama ini untuk mengatasi sampah adalah tugas pemerintah, padahal
untuk mengatasi sampah itu tugas bersama antara masyarakat dan pemerintah,
mulai dari hulu hingga hilir, pengertian hulu adalah rumah tangga dan hilirnya
di TPA ini,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Arismaya.
jika
managemen sampah bisa diatasi, maka TPA tidak lagi dibutuhkan, ini bisa diatasi
dengan sistem 3 R (Reduce, Reuse dan Recycle) dimana rumah tangga berusaha
mengurangi pemakaian barang atau benda yang tidak terlalu dibutuhkan seperti
kantong plastik, Reuse yaitu memanfaatkan kembali dan Recycle Mendaur ulang
kembali.
“Kalau
masyarakat bisa menerapkan 3 R tadi, tentu persoalan sampah akan teratasi,
makanya ketika ada yang mengatakan TPA membutuhkan lahan baru, bupati justru
meminta untuk tidak ada perluasan, bila perlu lahan TPA dikurangi, dan ini
sudah terjawab kalau kepedulian dan kesadaran masyarakat untuk mengatasi sampah
muncul,” jelasnya.
Oleh
karena itu sebulan sekali kita latih 40 petugas kebersihan “Mereka ini nanti
yang akan ditugaskan ke tiap-tiap kelompok di masyarakat dan ibu rumah tangga
memberikan pelatihan, jadi sebelum terjun mereka kita bekali dulu bagaiman
menjadikan sampah bernilai ekonomis,” tambah Arismaya.
ada
beberapa ketrampilan yang dibuat dari botol bekas plastik menjadi kerajinan
yang unik dimana botol bekas plastik disulap menjadi lampu hias, tidak hanya
itu, beberapa sampah organik juga sudah mulai dibuatkan boks atau kotak-kotak
yang ada di gudang untuk dijadikan pupuk kompos dan budidaya jamur, serta
beberapa hiasan lainnya.
Bahkan
KLH terus berbenah dengan perubahan-perubahan di area TPA, jika sebelumnya
tentu orang akan jijik datang ke TPA, tapi sekarang kini, banyak sekali
perubahan, tempat ini lebih asri, dan tumpukan sampah sudah mulai berkurang, bahkan
Arismaya mengaku bahwa KLH sudah memiliki
ruang edukasi pengolahan sampah,