Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Kedatangan jenazah TKW disambut histeris
keluarga ndi Jember, pasalnya almarhumah merupakan tulang punggung keluarganya setelah suaminya
mengalami gangguan jiwa.
Tangis histeris
keluarga pun pecah begitu peti jenazah korban Sutiyana usia 44 tahun dikeluarkan
dari mobil ambulan untuk disemayamkan di rumah duka di desa tisnogambar, kecamatan
bangsalsari pukul 2 kamis (26/10) dini hari.
Bahkan ada yang sampai
jatuh pingsan. Tenaga Kerja Wanita (TKW). Mohammad
Syafrudin Kakak korban menerangkan, Sutiyana meninggal dunia Senin
(23/10) malam lalu dan sempat menjalani rawat jalan di salah satu rumah sakit
di Malaysia, namun keluarga tidak tahu pasti sakit apa yang dideritanya.
Sutiyana mengadu nasib ke malaysia sejak dua bulan
lalu, dan bekerja sebagai pembantu rumah tangga di wilayah kelang malaysia demi
untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarganya dan biaya pendidikan dua putrinya
Devi (8) dan Desy (5), setelah suaminya Muqid tidak lagi bekerja akibat
mengalami gangguan jiwa.
Sebelumnya berangkat menjadi TKW sutiyana cukup sehat
dan tidak memiliki riwayat sakit keras, kontak terakhir keluarga dengan korban
terjadi sekitar dua minggu lalu, saat itu korban mengabarkan jika kondisinya
baik-baik saja. Syafrudin mewakili keluarga, Berharap pemerintah membantu
menyelesaikan pengurusan administrasi, sekaligus hak-hak almarhum sebagai
seorang tkw.
Sementara H.Misbahussalam Ketua Badan Amil Zakat
(Baznas) Kabupaten Jember, hadir langsung ke rumah duka di Desa Tisnogambar,
Bangsalsari. Mereka hadir memberikan santunan kepada ahli waris dan membantu
kepulangan jenazah.
Ketua Baznas Jember, H Misbahussalam, mengaku ikut
berduka dan bersedih. Terlebih saat melihat kedua anak perempuan yang masih
kecil. Masih duduk di bangku TK dan kelas 1 SD. "Pendidikan anaknya akan
kami bantu," janjinya.
Seperti program Baznas Jember, memiliki program Yatim
Mandiri. Sebuah program pemberdayaan anak yatim di seluruh Kabupaten Jember.
"Anak almarhumah akan kami back up," katanya.
Kehadiran pengurus Baznas, juga menjemput administrasi
kedua anak almarhumah, yang bernama Dewi Masyitoh (7 tahun) dan Desi Fauziyah
(6 tahun), untuk dimasukkan dalam santunan anak yatim.
Misbah, juga berharap ada pihak lain yang dapat
membantu anak dan keluarganya. "Supaya keluarga almarhumah yang miskin dan
terlilit hutang bisa diringankan bebannya, harapnya ada pihak lain yang
membantu," pungkasnya. (edw).