Situbondo, MAJALAH-GEMPUR.Com. Identifikasi masalah, kasus
HIV dan AIDS di Situbondo, Jawa Timur terus
meningkat. Pada tingkat tinggi
didominasi oleh kelompok usia sekitar 20 tahun hingga usia 39 tahun.
Namun
juga ditemukan menyerang
32 ibu hamil. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Situbondo, Abu Bakar
Abdi mengatakan, berdasar
data dari Penanggulangan AIDS
(KPA) bahwa penyebaran virus, menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan sudah hampir menyebar di seluruh kecamatan.
"Kemudian,
sebagai pencegahan, KPA melakukan pengaturan tentang sasaran pencegahan, larangan
dan kewajiban. Sasarannya adalah orang yang sudah tertular, orang yang berisiko
tertular atau rawan tertular serta orang yang rentan terkena HIV dan masyarakat
umum." Ujar Abu Bakar.
Pihaknya
mengaku memang sulit untuk menekan jumlah HIV/AIDS secara signifikan, namun dengan
berbagai upaya yang sudah dilakukan oleh KPA, diharapkan fenomena gunung es penderita
HIV-AIDS yang belum ditemukan , sehingga penyebaran penularan HIV-AIDS bisa dikurangi
dan ditekan.
Merujuk data
tersebut diatas, Pemkab Bersama Dinkes dan KPA Situbondo terus melakukan berbagai upaya
untuk mencegah penyebaran HIV-AIDS di Situbondo salah satunya yakni melalui
promosi, pencegahan, pengobatan, perawatan dan dukungan terhadap ODHA (Orang
Dengan HIV-AIDS).
"Kami terus
melalui penyuluhan dan sosialisasi informasi yang benar, menyediakan media
informasi yang bermutu, memadai dan mudah diakses. Selain itu juga memasukkan
pendidikan pencegahan HIV dan AIDS dalam
materi kurikulum pendidikan sekolah yang terintegrasi dengan mata pelajaran
tertentu" Ungkap Abu, Rabu (25/10).
Selain itu kata
Abu Bakar, pencegahan terus dilakukan
pengobatan, perawatan dan dukungan bagi ODHA. Perawatan dilakukan dengan
pendekatan klinis, agama, keluarga dan masyarakat. Dukungan bagi ODHA juga
harus dilakukan mulai dari lingkungan keluarga, masyarakat, dan pemerintah.
Untuk menekan jumlah
HIV/AIDS dikabupaten Situbondo perlu juga peran serta masyarakat memiliki arti
yang penting dalam pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS dengan tidak
melakukan diskriminasi dan stigma negatif terhadap ODHA. (Edo).