Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Indonesia saat ini dalam kondisi darurat
Narkoba, selama 2016, setiap harinya ada 50 orang meninggal, terlebih sasaran
dari para pengedar saat ini adalah para pelajar.
Bukan hanya yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas
(SMA), namun sasaran mereka hingga para siswa yang masih duduk di Sekolah Dasar
(SD) “Oleh karenanya para siswa harus diberikan pemahaman tentang bahaya
narkoba.
Demikian kata Kepala BPOM
Jatim, Dra. Hardaningsih Apt didampingi penceramah spiritual narkoba, dr. H.
Agus Ali Fauzi dalam Seminar bahaya Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat
Adiktif (Napza), peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang digelar Dinas
Kesehatan Pemkab Jember Kamis (30/11/2017)
Hal senada disampaikan
Bupati Jember, dr Faida, MMR, menurutnya bahaya narkoba sudah seperti fenomena
gunung es, untuk Jawa timur sendiri ditemukan pengguna narkoba mencapai 2,2
jiwa dari total jumlah penduduk jatim 39 juta jiwa, ironisnya data pengguna
aktif mencapai 800-900 jiwa.
“Sedangkan di Jember
sendiri selama 2017 tercatat 22 siswa putra dan 8 siswi yang melakukan
pelanggaran terkait Narkoba. “Peredaran narkoba sudah bukan lagi persoalan
bisnis, tapi sudah menghancurkan negara dengan mengarah ke lost generation,” kata
Faida.
Ciri-ciri siswa yang
terjangkit Narkoba, menurutnya suka bolos, sering bermasalah dengan teman dan
guru, suka mencuri, pemarah, egois, penampilan menurun karena paranoid, mabuk,
ada perubahan pola makan dan tidur, suka mengurung diri, badan kurus, lemah dan
malas.
Meski Jember punya Rumah
Sakit untuk merehabilitasi korban narkoba, namun menurutnya, mencegah
tetap jauh lebih baik daripada mengobati. “Sebagai salah satu upaya
pencegahan, nantinya materi tentang bahaya penyalahgunaan narkotika, akan
dimasukan dalam kurikulum sekolah”, katanya.
Untuk itu Faida berharap
sekolah gencar mensosialisasikan bahaya narkoba. “Andai menemukan ciri penyalahgunaan narkoba
diatas, segera laporkan ke guru, dan kepala sekolah, Stop Narkoba raih prestasi
demi cita-cita bangsa Indonesia bebas dari Narkoba,” pungkasnya. (eros).