Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Kepolisian Resor Jember, memanggil empat Mahasiswa Jember, Jawa Timur, yang
mengaku mengalami pemukulan yang dilakukan oknum aparat keamanan di asramanya.
Sebelumnya, beredar di Media Sosial, empat Mahasiswa
asal Papua digrebek dan dipukuli aparat gabungan TNI dan Polri, hingga empat
orang seolah-olah terluka, yakni Niko Angki dan Page Ginuny mengalami luka
dikepala, Yaris Karoba mengalami luka di wajah dan Franz Jigibalom diintimidasi
aparat. (edw).
Pemeriksaan ini lantaran, telah
beredar luas pemberitaan tentang pengrebekan dan penyerangan di Media Sosial (Medsos)
atau Facebook, tentang aparat gabungan TNI dan Polri Jum'at (17/11) Malam, dan
melakukan pemukulan dipastikan adalah berita tidak benar.
Dari hasil pemeriksaan sementara,
menurut Wakapolres Jember Kompol Edo Satya Kentriko, bahwa sebelumnya telah terjadi Kesalahpahaman
antara Mahasiswa asal Papua ini dengan warga setempat. Demikian ungkap, Kompol
Edo usai melakukan pemerikasan Mapolres Jember Sabtu (18/11) malam.
Sehingga aparat gabungan TNI
dan Polisi yang saat itu sedang Patroli rutin di Kawasan Kampus, mengetahui berusaha
untuk mendamaikan, namun proses mediasi antara kedua belah pihak, dimanfaatkan
oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, dengan menyebarkan berita bohong di
Media Sosial Facebook.
Pernyataan tersebut
diamini Ketua Ikatan Mahasiswa Asal Papua, Edmodus Bawor, perwakilan dari Mahasiswa
Asal Papua di Jember, mengakui bahwa adanya kesalahpahaman dengan warga
setempat, namun telah diselesaikan dengan kekeluargaan.
Sementara itu Nikson
Sesepuh Warga Asal Papua yang di Jember, Berharap bahwa kejadian ini menjadi
pelajaran yang berharga, agar Mahasiswa asal Papua tidak terpancing dengan
pemberitaan dan menyebarkan berita di Media Sosial yang belum dipastikan
kebenaranya.