Banyuwangi, MAJALAH-GEMPUR.Com. Staf khusus (Stasus) Wakil Presiden (Wapres)
RI, Prof Azyumardi Azra minta Bupati Banyuwangi untuk semakin giat berinovasi
menelurkan layanan-layanan publik berkualitas.
Banyuwangi juga mulai menggeber program Rantang Kasih
yang mengirimkan makanan bergizi ke lansia miskin, uang pengganti penunggu
keluarga sakit, hingga sukses menekan angka kematian ibu/bayi “Jadi bukan
karena kepala dinas atau kepala daerahnya,” pungkas bupati berusia 43 tahun
ini. (kim).
Disampaing membenahi
kekurangan yang ada. "Pelaksanaan otonomi daerah penuh dinamika. Ada
daerah yang kurang berhasil. Inovasi menumbuhkan optimisme,” ujar Azyumardi dalam
Focuss Group Discussion (FGD) tentang reformasi birokrasi saat kunjungan kerjanya
(Kunker) di Banyuwangi, Senin (27/11/17).
Selain Azra, FGD diikuti
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, pakar otonomi daerah Djohermansyah
Johan, peneliti senior CSIS J. Kristiadi, staf ahli Menteri PAN-RB Teguh
Wijanarko, dan perwakilan berbagai daerah. “Satu contoh saja soal transformasi
Banyuwangi, hanya beberapa tahun sudah banyak penerbangan. Itu bukti ekonomi
tumbuh, dan kami ingin kisah-kisah sukses ini tidak berhenti,” imbuh Azra.
Prof. Djohermansyah Johan
mengatakan, transformasi Banyuwangi bisa dijadikan contoh daerah lain. Namun,
Johan mengingatkan agar Banyuwangi giat menumbuhkan budaya inovasi. "Harus
dibuat sistemnya. Agar tidak ada fenomena ganti pemimpin ganti kebijakan,"
tandas Johan.
Bupati Abdullah Azwar Anas
sendiri mengatakan, birokrasi tidak butuh superman, tetapi superteam. “Jika one
man show, pasti dehidrasi ditengah jalan. Karena membenahi daerah bukan dengan
cara lari sprint, tetapi lari marathon yang butuh ketahanan. Sehingga perlu
kerja sama banyak pihak,” papar Bupati asal Blokagung Karangdoro, Kecamatan
Tegalsari ini.
Kata Anas, inovasi harus
terlembagakan agar siapa pun pimpinannya, bisa terus berlangsung. Salah satu
strategi yang ditempuh Anas adalah melibatkan seluruh jajaran untuk membahas
program dan target secara bersama-sama. Pelibatan semua jajaran hingga level
staf dilakukan sebagai bagian pembudayaan inovasi.
“Dan ini terbukti efektif.
Sekarang semua dinas/badan, puskesmas, hingga desa/kelurahan berlomba-lomba
berinovasi,” beber Anas yang secara resmi diusung PDIP maju sebagai Cawagub
Jatim mendampingi Gus Ipul ini.
Dicontohkan oleh Anas,
saat ini puskesmas-puskesmas pada bersaing. “Satu Puskesmas bikin hingga dua
inovasi, bahkan di antaranya masuk Top 40 pelayanan publik terbaik nasional.
Itu karena mereka diberi wadah berinovasi, silakan berkreasi melayani rakyat.
Bebas mau bikin apa saja asal terukur,” urainya.
Sejumlah inovasi
disebutkan Anas, antara lain Mal Pelayanan Publik, program akte kelahiran
super-cepat, jemput bola rawat warga miskin, layanan tanpa antre bagi lansia di
rumah sakit, dan layanan antar obat ke rumah warga miskin.