Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Badan Kesatuan Bangsa Politik (Bakesbangpol) bareng
sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat Gelar Focus Group Siscussion (FGD) Revolosi
Mental di Kantor setempat.
Kegiatan
yang diselenggarakan selama dua hari yang digelar pada Senin dan Kamis dan Rabo
(18 dan 20/12/2017) itu sengaja di gelar dimaksudkan untuk mensukseskan program
Presiden RI, Joko Widodo terkait suksesnya Gerakan Revolosi Mental, pasalnya rasa
Nasionalisme yang saat ini sudah mulai menurun.
"Kita
yang diwilayah ini sebagai pelaksana, program Nawacita Presiden, tentunya tidak
bisa dikerjakan sendiri sendiri, untuk itu kami mengajak seluruh komponen
bangsa." Ungkap Kepala Bakesbangpol, Suprapto, kepada sejumlah media, di
Aula Nusantara Kantor Bakesbangpol di Jl, S.Parman Sumbersari, Rabo (20/12/2017).
Untuk
tema FGD pertama yang digelar Bakeskangpol Jember, Bersama FPPIP dan LSM
Elpamas, adalah Reaktualisasi Idiologi Pancasila dalam kehidupan Berbangsa dan
Bernegara sedangkan pada hari kedua peran serta organisasi Kemasyarakatan,
dalam rangka Akselerasi Gerakan Revolusi Mental.
Tampak
hadir dalam sebagai pemateri dalam kegiatan disampaing Kepala Bakesbangpol Jember,
Suprapto, juga para pembicara lain, Ketua FPPIP Prof Dr Bambang Soepeno, mantan DPR Ri, Made Dangin DR
Jayus, SH, M.HUM dan Ketua MUI Prof Dr KH Halim Subehar, MA, dengan moderator DR, Drs
Kamarul Imam MM
Unsur
peserta Tokoh Masyarakat, dari Unsur LSM dan Lembaga Ke Agamaan yakni walubi,
Dewan Paroki Santo Yusuf Jember, Majelis Antar Gereja (MAG), PCNU, Muhammadiyah,
Paguyupan Islam Tiongha Indonesia (PITI), Forum Komunikasi Kesatuan Bangsa
(FKKB) Serta Organisasi Masyarakat lainya, Maupun dari akedemisi.
Menurut
salah-satu pemateri Prof Jayus, bahwa Revolusi mental adalah suatu gerakan
untuk menggembleng manusia baru yang berhati putih, berkemauan baja,
bersemangat dan berjiwa api, serta untuk menciptakan pradigma, budaya politik
dan pendekatan nation building baru yang lebih manusiawi sesuai dengan budaya
Nusantara, bersahaja dan berkesinambungan yang mencakup tiga dimensi, sehat,
cerdas dan berkepribadian.
Ormas
dapat berperan secara optimal dalam rangka revolusi mental, sangat bergantung
pada kemampuan dan kemauan dari diri sendiri.
Ormas seharunya bisa mengambil peran dalam revolusi mental dalam hal
mengidukasi Masyarakat, dalam ketatanegaraan serta menyangga tegaknya peraturan
perundang-undangan.
Ormas
juga penggedukasi Masyarakat, sebagai pembentuk opini publik yang benar, sebagai
traformasi nilai kebenaran, serta alat komunikasi politik, pengawas pembangunan,
melakukan pendidikan politik, “ormas punya tanggung jawab bersama komponen lain menyampaikan nilai kebenaran.
(edw/eros).