Situbondo, MAJALAH-GEMPUR.Com. Saat liburan panjang perayaan
hari Natal 2017 dan
Tahun Baru 2018,
para Gelandangan dan Pengemis (Gepeng) semakin marak di kota Kabupaten Situbondo Jawa Timur.
Mereka seperti sedang memanfaatkan momen hari besar keagamaan untuk
mencari nafkah. Para
penyandang masalah sosial yang biasa berdiri dipertigaan lampu merah dengan berharap
belas kasihan pengguna jalan ini akan berhadapan
dengan petugas.
Hal
ini dibenarkan Kepala Dinas
Sosial Situbondo, H. Lutfi joko prihatin SH.M.Hum, menurutnya keberadaan gepeng dinilai menyebabkan penyakit sosial
dan dianggap mengganggu estetika di kota santri Situbondo, terutama di hari besar keagamaan dan tahun
baru, untuk dirinya sudah
dilakukan langkah antisipasi.
“Kebanyakan dari para Gepeng itu akan
memanfaatkan tempat ibadah seperti gereja dan jalan perempatan lampu merah sebagai tempat mangkalnya, Kami sudah memprediksikan para gepeng akan kembali marak, saat liburan hari besar nasional,” katanya Selasa, (26/12/2017).
Yaitu
dengan mengincar koordinator Gepeng,
bekerja sama dengan Satuan Polisi Pamong Praja, sebagai penegak Peraturan
Daerah. "Menangkap koordinator gepeng ini menjadi salah satu
target kami, sebab, ditengarai adanya oknum yang menjadi koordinator bagi
kedatangan gepeng, anak jalanan, dan pengamen”, jelanya.