Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com.
Akibat tergerus air hujan, tebing sungai "Kali Tanggul" di dusun
krajan Rt 02 Rw. 02 Desa Manggisan Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember Senin
malam (18/12/2017), Longsor.
Akibat kejadian tersebut,
dua rumah warga yang berada dipinggir sungai retak dan terancam Longsor,
pasalnya keretakan tanah dan rumah tinggal warga hanya berjarak kurang lebih 10
cm hingga 20 cm, bahkan tanah yang retak sudah sangat dekat dengan Pondasi rumah.
"Ya kalau turun hujan
lebat dan lama seperti kemaren, tidak tahu lagi, kami yakin tanah tebing yang
retak ini akan Ambrol, rumah Saya, " kata Sahril ( ) salah satu warga yang
rumahnya berada sangat dekat dekat tebing yang retak, Rabu (20/12/2017).
Untuk mengantisipasi hal
yang tak diinginkan Sahril bersama tetangganya Bu tak en sejak selasa pagi
memindahkan Perabotan, ke tempat yang aman. "Kalau siang tidak
seberapa kwatir, namun saat malam dan hujan, anak istri saya tidak dapat tidur,
sementara saya diluar, melihat pergerakan arus sungai," ungkapnya.
Sahril berharap kepada
pihak terkait agar bisa mengatasi kasus ini karena menurutnya kejadian erosi (
tanah tebing longsor) sudah ketiga Kalinya, namun masih belum teratasi. "
keajdian ini sudah kefiga Kalinya sejak tahun 2015 hingga kini," Katanya,
seraya berharap.
Abdullah Mashud, koordinator
Jember barat Lembaga Swadaya Masyarakat gerakan peduli nusantara (LSM Gempur), Berharap
agar Pemerintah Segera melakukan tindakan yang kongkrit, mengingat
kondisi retakan tanah sudah semakin turun.
"Bila hal ini tidak
segera di tangani maka tidak menutup kemungkinan akan berdampak
luas, kejadian longsor Ini sudah kali ketiganya, namun masih tetap
tak ada tindakan ataupun solusi, apa masih harus menunggu korban,
seperi rumah warga ikut longsor,? " Himbaunya.
Atas kejadian tersebut
camat Tanggul Sukardi mengimbau kepada warga agar tetap waspada dan meminta
kepada kepala desa atau perangkat agar segera melapor atau
mengkoordinasikan dengan kecamatan atau instansi terkait untk segera
mendapatkan penanganan bantuan.
" Kepada warga yang
berada di dekat sungai selalu waspada arena sewaktu- waktu bencana bisa
terjadi, warga harus mengetahui tempat yang aman untuk menyelamatkan diri
jika terjadi peristiwa yang tidak diinginkan seperti longsor."
Sementara itu Kepala desa
Manggisan Moch. Holili dikonfirmasi media ini mengatakan perihal kondisi Tebing
tersebut pihaknya sudah menginformasikan bahkan juga
sudah mengajukan permohonan perbaikan, namun Hingga kini tak ada
realisasi.
"Pihak desa sebenarnya
sudah mengimformasikannya ke pihak terkait sejak tahun 2015, masih
belum terealisasi, bahkan pengajuan 2016, yang tebing di hulu yang
teralisasi, sekarang kondisinya sudah semakin kritis, saya berharap agar
untuk segera direalisasikan. " ujarnya, Menandaskan. (Yond).