Surabaya, MAJALAH-GEMPUR.Com. Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, Istri Wakil
Gubernur Jawa Timur, Dra. Hj. Fatma Saifullah Yusuf mendukung pengembangan
sektor Usaha Kecil Menengah/UKM.
“Pemprov Jatim terus
berupaya memberdayakan UMKM melalui peraturan dan kebijakan agar memperoleh
pemihakan, kepastian, kesempatan, perlindungan, dan dukungan usaha yang
seluas-luasnya,” kata Fatma, usai membuka Bang Wetan Festival 2018 di
Exhibition Hall Grand City Convex Surabaya, Kamis (25/01).
Pemerintah juga terus
melakukan pengembangan dan pemberdayaan UMKM dengan memberikan pendampingan dan
bantuan penguatan. “Agar UMKM tumbuh dan
berkembang menjadi usaha tangguh dan mandiri,” jelas Ketua Umum Badan Kerjasama
Organisasi Wanita (BKOW) Jatim ini.
Komitmen ini tertuang dalam kebijakan pemberdayaan UMKM, diantaranya, bersama pemerintah daerah melaksanakan pengawasan dan pengendalian kesempatan berusaha, promosi dagang, serta memfasilitasi pengembangan usaha dalam bidang produksi dan pengolahan, pemasaran, SDM, desain dan teknologi.
Tak hanya itu, bersama dengan pemerintah daerah menyediakan pembiayaan bagi usaha mikro dan kecil, memberikan insentif dalam bentuk kemudahan persyaratan perijinan, keringanan tarif sarana prasarana, dan bentuk insentif lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan kepada dunia usaha yang menyediakan pembiayaan bagi usaha mikro dan kecil.
“Pemerintah daerah juga terus berupaya meningkatkan sumber pembiayaan, memfasilitasi dan menstimulasi kegiatan kemitraan yang saling menguntungkan. Serta mengatur pemberian insentif kepada usaha besar yang melakukan kemitraan dengan UMKM melalui inovasi dan pengembangan produk berorientasi ekspor, penyerapan tenaga kerja, penggunaan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan,” katanya.
Terkait dengan kebijakan tersebut, lanjutnya, Pemprov Jatim telah menerbitkan Perda Nomor 6 tahun 2011 tentang pemberdayaan UMKM. “Untuk itu saya menghimbau agar keberpihakan dan dukungan Pemprov Jatim dalam pemberdayaan UMKM ini wajib kita sambut dan laksanakan dengan baik untuk keberhasilan pengembangan dan peningkatan usaha saat ini dan ke depan,” terangnya
Penyelenggaraan Bang Wetan Festival 2018 kali ini menjadi bagian dalam mendorong tumbuhnya industri UMKM di Jatim terutama di sektor kerajinan. Untuk itu, Fatma menyambut baik penyelenggaraan acara ini sebagai bagian menunjang pembangunan sektor industri dan perdagangan kecil menengah di Jatim, khususnya produk unggulan seni kriya kerajinan serta wastra tradisional.
“Acara ini menjadi terobosan dalam mencari peluang, utamanya pangsa pasar baik dalam negeri maupun mancanegara. Saya berharap melalui acara ini para perajin dapat terbantu untuk mempromosikan produk mereka dan saya akan bantu mempromosikan melalui jaringan yang ada,” katanya.
Dalam kesempatan ini Fatma juga menyampaikan apresiasinya kepada PT. Mistindo Graha Expotainment, Asosiasi Perajin Batik Jawa Timur (APBJ), Asosiasi Perajin dan Pengusaha Batik Indonesia (APPBI) serta semua pihak yang turut membantu penyelenggaraan acara ini.
Fatma yakin, kegiatan ini mampu memberi dampak positif terhadap perekonomian daerah karena situasi daerah sangat dipengaruhi dinamika ekonomi global. Dimana, tingkat ekonomi Jatim sendiri tercatat tumbuh 5,16 persen dengan nilai PDRB atas dasar harga berlaku mencapai 520,6 triliun rupiah. Sementara itu salah satu sektor yang memberikan kontribusi terbesar pada Triwulan III 2017 yakni industri pengolahan sebesar 28,41 persen, yang antara lain didukung oleh industri batik dan fashion.
Acara bertema “Bang Wetan Kekinian diselenggarakan tanggal 25-28 Januari 2018 mulai pukul 10.00 – 21.00 WIB ini menampilkan berbagai karya wastra tradisional yang menjadi unggulan nasional seperti batik, tenun, sasirangan, sulam, anyaman, kosmetik, spa, herbal serta produk lainnya. Acara ini juga diramaikan dengan talkshow, fashion show, workshop, lomba dan berbagai acara menarik lainnya. (yok/dew).