Translate

Iklan

Iklan

Langkah ‘Gropyokan’ Bupati Jember Tekan Difteri

2/22/18, 16:55 WIB Last Updated 2018-02-22T10:41:10Z
Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Tingginya kematian bayi dan anak akibat virus ORI difteri, membuat Gubernur Jawa Timur, DR H Soekarwo menetapkan menjadi Luar Biasa (KLB) di Jawa Timur.

Meski Kabupaten Jember tidak termasuk Kabupaten/Kota KLB. Namun Bupati Jember, dr. Faida MMR, tetap bergerak bersama-sama seluruh elemen masyarakat dalam rangka "Gropyokan" vaksinisasi Outbreak Response Immunization (ORI) Difteri, diseluruh Kabupaten Jember.

Langkah Gropyokan ini dilaksanakan melalui Outbreak Response Immunization (ORI) di Balai Serba Guna, GOR Kaliwates, Kegiatan ini juga melibatkan semua elemen pendidikan mulai TK/PAUD, SD/MI, SMP/MTs, Pondok Pesantren dan para kader posyandu termasuk semua Rumah Sakit.

Untuk itu sebagai langkah antisipatif, Bupati Jember, mencanangkan sekaligus mendeklarasikan Jember sebagai Kabupaten Bebas Wabah Difteri untuk Anak-anak. Ada total sekitar 680.545 anak yang akan mendapatkan pelayanan pemberian imunisasi difteri pada tahun ini.

Pemberian imunisasi vaksin anti difteri ini rencananya akan dilakukan diseluruh lembaga sekolah mulai dari SD/MI, SMP/ MTs, SMA/MA, diseluruh Wilayah Kabupaten Jember, termasuk lembaga Pondok Pesantren dan Perguruan tinggi. Demikian disampaikan, Bupati Jember dr. Hj. Faida MMR Kamis (22/2/2018).

Secara tegas Faida menyampaikan bahwa pemberian vaksin ini bukan sekedar pemenuhan layanan kesehatan masyarakat, tetapi, merupakan pemenuhan hak anak untuk sehat dan bertumbuh kembang sebagai generasi emas yang berkualitas.

"ORI ini bukan sekedar hanya layanan kesehatan. Tapi ini adalah langkah kita semua untuk memenuhi Hak anak-anak kita agar kelak bisa tumbuh dewasa secara sehat dan berkualitas sebagai Generasi penerus Bangsa", tegasnya saat memberikan sambutan diatas Podium.

Aalumni Kedokteraan Unair ini juga menyampaikan pentingnya para generasi penerus Bangsa ini mendapatkan perhatian yang lebih disisi kesehatan. Untuk itu semua puskesmas diminta untuk mensosialisasikan dan mendata para anak-anak sasaran imunisasi difteri pada usia 1 sampai dengan diatas 19 Tahun.

Bupati Faida juga menegaskan bahwa keterlibatan Kodim 0824 Jember ini menunjukkan tanggung jawab kesehatan khususnya Kesehatan anak-anak Jember bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten saja, akan tetapi menjadi tanggung jawab bersama. (eros).
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Langkah ‘Gropyokan’ Bupati Jember Tekan Difteri

Terkini

Close x