Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Tingginya kematian bayi dan anak akibat virus
ORI difteri, membuat Gubernur Jawa Timur, DR H Soekarwo menetapkan menjadi Luar
Biasa (KLB) di Jawa Timur.
Bupati Faida juga menegaskan bahwa keterlibatan Kodim
0824 Jember ini menunjukkan tanggung jawab kesehatan khususnya Kesehatan
anak-anak Jember bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten saja,
akan tetapi menjadi tanggung jawab bersama. (eros).
Meski Kabupaten Jember
tidak termasuk Kabupaten/Kota KLB. Namun Bupati Jember, dr. Faida MMR, tetap
bergerak bersama-sama seluruh elemen masyarakat dalam rangka
"Gropyokan" vaksinisasi Outbreak Response Immunization (ORI) Difteri,
diseluruh Kabupaten Jember.
Langkah Gropyokan ini
dilaksanakan melalui Outbreak Response Immunization (ORI) di Balai Serba Guna,
GOR Kaliwates, Kegiatan ini juga melibatkan semua elemen pendidikan mulai
TK/PAUD, SD/MI, SMP/MTs, Pondok Pesantren dan para kader posyandu termasuk
semua Rumah Sakit.
Untuk itu sebagai langkah
antisipatif, Bupati Jember, mencanangkan sekaligus mendeklarasikan Jember
sebagai Kabupaten Bebas Wabah Difteri untuk Anak-anak. Ada total sekitar
680.545 anak yang akan mendapatkan pelayanan pemberian imunisasi difteri pada
tahun ini.
Pemberian imunisasi vaksin
anti difteri ini rencananya akan dilakukan diseluruh lembaga sekolah mulai dari
SD/MI, SMP/ MTs, SMA/MA, diseluruh Wilayah Kabupaten Jember, termasuk lembaga
Pondok Pesantren dan Perguruan tinggi. Demikian disampaikan, Bupati Jember dr.
Hj. Faida MMR Kamis (22/2/2018).
Secara tegas Faida menyampaikan
bahwa pemberian vaksin ini bukan sekedar pemenuhan layanan kesehatan masyarakat,
tetapi, merupakan pemenuhan hak anak untuk sehat dan bertumbuh kembang sebagai
generasi emas yang berkualitas.
"ORI ini bukan
sekedar hanya layanan kesehatan. Tapi ini adalah langkah kita semua untuk
memenuhi Hak anak-anak kita agar kelak bisa tumbuh dewasa secara sehat dan
berkualitas sebagai Generasi penerus Bangsa", tegasnya saat memberikan
sambutan diatas Podium.
Aalumni Kedokteraan Unair
ini juga menyampaikan pentingnya para generasi penerus Bangsa ini mendapatkan
perhatian yang lebih disisi kesehatan. Untuk itu semua puskesmas diminta untuk mensosialisasikan
dan mendata para anak-anak sasaran imunisasi difteri pada usia 1 sampai dengan
diatas 19 Tahun.