Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Menghadapi
pemilu Kepala Daerah (Pemilukada) 2018, Kepolisian Resor (Polres) Jember Jawa
Timur Kamis (8/2/2018) menggelar Simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota).
Ada 575 personel di Jalan Sudarman depan kantor
pemkab Jember yang terlibat menghalau segerombolan massa yang mendatangi lokasi
kampanye yang dilanjutkan ke tempat pemungutan suara (TPS). Di TPS, massa
memprotes dugaan kecurangan.
Tak puas karena protes diabaikan,
massa bergerak menuju kantor KPU. Entah
apa yang menjadi sebab, di kantor KPU tiba-tiba massa merangsek ke arah petugas
hingga memicu kericuhan. Saat suasana ricuh, ada kabar yang berembus jika dua
orang penyusup tengah menyandera Ketua KPU.
Mendengar informasi tersebut, Kapolres Jember, AKBP Kusworo Wibowo, memerintahkan pasukan pengendali massa untuk membubarkan demonstran. Dia juga memerintahkan Tim Reaksi Cepat (TRC) menembak kedua penculik tersebut jika tak segera menyerahkan diri.
Personel TRC sempat mengeluarkan tembakan peringatan setelah mendapat perintah tersebut. Namun karena tak dihiraukan, petugas mengambil tindakan tegas dengan menembak kedua penculik hingga tewas. Adegan ini berakhir dengan diselamatkannya Ketua KPU, dan pembubaran massa yang mulai anarkhis.
simulasi ini untuk memberi gambaran mengenai ancaman sejak
tahapan kampanye sampai selesai penghitungan. “Simulasi Sispamkota dilakukan
agar tahapan penyelenggaraan Pilkada Gubernur Jatim nanti berjalan lancar dan
aman serta kondusif,” kata Kusworo, usai pelaksanaan simulasi.Mendengar informasi tersebut, Kapolres Jember, AKBP Kusworo Wibowo, memerintahkan pasukan pengendali massa untuk membubarkan demonstran. Dia juga memerintahkan Tim Reaksi Cepat (TRC) menembak kedua penculik tersebut jika tak segera menyerahkan diri.
Personel TRC sempat mengeluarkan tembakan peringatan setelah mendapat perintah tersebut. Namun karena tak dihiraukan, petugas mengambil tindakan tegas dengan menembak kedua penculik hingga tewas. Adegan ini berakhir dengan diselamatkannya Ketua KPU, dan pembubaran massa yang mulai anarkhis.
Meski, Jember aman, selama proses tahapan pemilu tetap akan menyiagakan personel sesuai kebutuhan di lapangan “Memang ada beberapa data daerah rawan dalam pilkada yang masuk ke kami. Dan untuk daerah-daerah seperti itu yang dikatakan sebagai zona merah akan kami siagakan petugas khusus,” terangnya.
Pantauan wartawan, ratusan warga tampak antusias menyaksikan peragaan ini. Mereka menyaksikan adegan demi adegan, bahkan banyak warga merasa terhibur saat ada personel polisi yang memerankan orang gila dan waria saat menggangu proses penghitungan suara di TPS. (eros).