Situbondo, MAJALAH-GEMPUR.Com. Akibat cuaca ekstrem selama 2
hari terakhir, puluhan hektare lahan pertanian di Desa Pecinan dan
Desa Juglangan, kabupaten Situbondo Jawa Timur
rusak parah.
Bahkan
sudah sepekan intensitas curah hujan dan angin kencang meningkat, akibatnya tanaman padi yang siap panen ambruk dan rusak. “Harusnya satu minggu lalu dipanen, tapi
karena angin kencang, padinya jadi rusak ,” ujar Santoso petani di desa
Pecinan, kecamatan Mangaran, Rabu (14/03/1018).
Totok, petani Desa
Juglangan, Kapongan, membenarkan bahwa selama sepekan ini, hujan disertai angin sangat kencang, bahkan Rabu malam angin tidak berhenti. “ Hujan mulai tadi malam
hingga pagi ini sewaktu saya lihat, padi
sudah mulai banyak yang ambruk dan bertambah lagi pada hari ini,” Jelasnya.
Samsul, petani desa
Mangaran, kecamatan Mangaran mengaku 3 hektare tanaman
padi rusak, tangkai padi yang patah. "Padahal tinggal berapa hari lagi panen, kalu sudah rusak kayak gini bisa rugi, untuk menyelamatkan tanaman dari kerusakan dan meminimalkan kerugian, terpaksa akan memanen lebih awal”, jelasnya,
.
Terpisah,
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Perkebunan dan Holtikultura Situbondo Ir
Farid Kuntadi mengatakan, pihaknya belum mengetahui adanya informasi mengenai
rusaknya lahan pertanian petani akibat terjangan curah hujan disertai angin.
Jika memang
adanya banyak yang ambruk, dirinya meminta kepada para petani untuk segera
memanen dini padinya. "Kami akan meminta kepada petugas untuk turun ke
lapangan guna melakukan pendataan,” katanya saat dihubungi telefonnya. (edo).