Sijunjung, MAJALAH-GEMPUR.Com. Setelah terhenti sikitar 40 tahun, tradisi
berkaul adat Kamis (1/3/2018) kembali digelar di Nagari Guguak Kecamatan Koto VII Kabupaten Sijunjung
Provinsi Sumatera Barat.
Kegiatan yang biasanya
digelar setiap tahun dan sibul semangat hidup bernagari ini disambut baik. "
Tradisi ini sebagai wujud syukur kepada Allah SWT atas limpahan Rahmat berupa hasil panen padi yang
melimpah. “Kita harus bangga dengan budaya yang dimiliki. Mari kita lestarikan,"
ucap Wabup Arrival Boy,
Tampak hadir dalam
kegiatan tersebut diantaranya wakil Bupati Sijunjung, Arrival Boy, anggota DPRD
Sumatera Barat apresiasi, Liswandi dan anggota DPRD Sijunjung, Sumanto, Ketua LKAAM Sijunjung, Epi Radisman dan tokoh
masyarakat, Idrus
“Menghdupan Tradisi ini tidak
lepas kebersamaan pemerintah nagari bersama Ninik mamak dan warga” Kata orang
nomor dua di kabupaten berjuluk Ranah Lansek Manih dihadapan, Ketua LKAAM, Epi
Radisman, Camat Koto VII, anggota dewan, Ninik mamak, alim ulama, cadiak
pandai, bundo kanduang dan warga Nagari.
Karena itu, dengan
dihidupkan kembali tradisi ini menjadi momentum yang baik untuk melestarikan tradisi dan sekaligus
ajang memupuk kebersamaan antar warga. " Selain menjadi tradisi tahunan,
kegiatan berkaul adat ini hendaknya dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan
yang berkunjung ke Sijunjung," ucapnya.
Hal senada disampaikan,
Liswandi, Sumanto dan Epi Radisman.Politisi dan tokoh adat ini berharap,
tradisi ini menjadi agenda rutin seusai panen padi dan akan turun ke sawah. "
Terima kasih kepada pemerintah nagari beserta Ninik mamak dan warga yang
memiliki komitmen menghidupkan tradisi ini," ucapnya.
Walinagari Guguak, Zainal
mengatakan, kegiatan berkaul adat merupakan tradisi tahunan yang sudah
berlangsung sejak zaman dahulu. Namun, tradisi tersebut terhenti hampir 40
tahun." Alhamdulillah berkat kebersamaan warga, kegiatan ini dapat
dihidupkan kembali," katanya. ( gus )