Translate

Iklan

Iklan

Kapolres Jember Minta Jurnalis dan RTIK Jember Jadi Agen Anti Hoax

4/08/18, 22:48 WIB Last Updated 2018-04-09T13:13:25Z

Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Kapolres Jember Kusworo Wibowo ajak para awak media yang tergabung di FWLM, Komen, Relawan RTIK Jember dan para nitizen untuk menjadi Agen pencegah hoax.

“Saat menerima informasi agar bertabayun  (Konfirmasi) dahulu”. tuturnya pada Pelatihan Fotografi Jurnalistik yang digelar Forum Wartawan Lintas Media (FWLM), Komunitas Media Online (Komen), Kepolisian Resort (Polres), Relawan TIK, dan Humas Pemkab Jember Minggu (8/4/2018) Minggu (8/4/2018).

Hal itu bisa dilakukan dengan cara mengiatkan kepada teman-temanya agar tidak terprovokasi.  "Kita harus melakukan kroscek dahulu terhadap informasi yang kita diperoleh sebelum menyebarkanya”, Jelasnya dalam kegiatan bertema  "Fotojurnalis melawan Hoax " di cafe & resto tipis -tipis Jalan Danau Toba, sumbersari.

Hadir dalam acara tersebut Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo SH, SIK, MH kabag Humas, Agus Herwan Darmanto, Kapolsek Sumbersari, FWLM, organisasi fotografi jurnalis, Info Wong Jember(IWJ), tim relawan relawan tekhnologi informasi dan komunikasi (RTIK) serta  nitizen.

Selain itu hadir sebagai narasumber Pelatihan tersebut, Mantan Fotojurnalis Senior dari Media ANTARA Hadianto, Mantan Fotojurnalis Reuters Inggris, Maleachi Marinsib Maringgi atau akrab dipanggil Mr. Crack dan Freelance Fotojurnalis Sutanta Aditya.

Hadir menjadi peserta, para wartawan media patner Bay Memo X, MEMORANDUM, Surabaya  Pagi, Pena Nusantara, Jatim TIMES.com, MEMONTUM.com, Lintas Jatim, Pojok Kiri, DUTA, Baretha Post, Media Bangsa, Majalah-Gempur.com, Potret Jember, Warta Hukum.  

Disamping itu hadir juga jurnalis Warta TV Jember, Potret Jember, Indikator Online, Titikokm.com, Fakta Jember, Lensa Rakyat, Publis.com, Memo Nusantara.com, TROPONG, RADAR NASIONAL, Metro Pos, MEMO INDONESIA, SUARA Indonesia, KORAN MEMO, JemberGo.id, dan METROPOL

Untuk itu Kapolres Jember, AKBP Kusworo Wibowo, SH, SIK, MH menghimbau para jurnalis dan nitizen berfikir beribu kali sebelum menyebarkan sebuah informasi yang belum diketahui kebenarannya.  “Check dan Recheck sebelum menyebarkan, karena bisa-bisa itu hoax dan dapat dijerat hukum,” harapnya.

Yang paling membahayakan bila mengaploud foto yang diedit kembali, sehingga para pembaca tidak bisa membedakan mana gambar asli atau editan. Hal-hal seperti inilah yang perlu di waspadai. Kusworo mencontohkan saat seorang pejabat posisi kepalanya miring, lalu dijepret, diedit dan digabungkan dengan foto lawan jenisnya, akan menimbulkan persepsi tertidur di pundaknya.  “Nah ini yang melanggar, mencemarkan nama baik orang-orang, bisa dijerat hukum, ” tegasnya.

Pelatihan ini bisa menambah ilmu dan pengalaman, kami mendukung acara ini, karena bisa memberikan masukan dan menambah wawasan bagi pemburu berita dan nitizen. “Acara ini hendaknya terus digalakkan agar tercipta wartawan yang handal dan profesional”, pungkas Kusworo.

Menurut Ketua FWLM Jember, Ihya Ulumiddin bahwa kegiatan ini  salah satu langkah FWLM  memerangi berita Hoax yang menjadi perhatian serius Pemerintah. " Kegiatan ini memberikan edukasi anggota dan masyarakat, agar  bisa menyampaikan informasi yang benar dan bermanfaat," ujarnya, 

Untuk itu Pria yang akrap disapa Udik ini mengingatkan dalam mengaploud berita baik di media cetak, online, medsos, hendaknya dapat membawa kesejukan dengan menghindari pemberitaan atau gambar berbau hoax, agar tidak menimbulkan keresahan dan kegaduhan di masyarakat.

Selain itu Ihya Ulumudin, Ketua Forum Wartawan Lintas Media (FWLM) Kabupaten Jember memambahkan bahwa, ditengah semakin pesatnya arus teknologi infotmasi dan komunikasi, para pegiat sosial media dan wartawan media yang menggukan jasa internet dituntut untuk bijak menggukannya

Harapanya, setalah mengikuti pelatiham ini tidak mengeshare foto dan berita yang tidak jelas sumbernya, karena hal tersebut berpotensi menciptakan kegaduhan dan konflik sosial "Jadi pelatihan ini merupakan upaya melawan Hoax yang saat ini menjadi salah satu persoalan kebangsaan di negeri kita" ungkapnya

Gara-gara hoax bisa memecah belah persatuan bangsa, untuk itu kita harus melawan bersama -sama dengan berita-berita kebenaran. Tentunya, tugas kita saat ini yang dibantu teman-teman media untuk mencegah dan melawan hoax bersama "Hoax sangat berbahaya terhadap situasi sosial," imbuhnya

Ihya mencontohkan bila ada foto yang di edit oleh salah satu orang  dan maknanya dirubah dari makna sebelulnya, kemudian disebar maka foto tersebut akan menciptakan kegaduhan yang akan memecah belah persatuan," pungkasnya

Menurut Kabag Humas Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Jember,  Herwan Agus Darmanto, penyampaian informasi bohong sejak jaman dahulu memang bertujuan negatif, dengan tujuan merusak. “Saat itu dikenal dengan nama Nammimah yang artinya berita bohong”, Jelasnya.

Nammimah dibuat orang-orang munafiq yang tujuanya untuk merusak dan menciptakan konflik sosial dengan cara memciptakan berita bohongan yang kemudian disebar luwaskan kepada khalayak ummat. “Pelatihan ini akan membawa dampak positif, dan kami mendukung penuh program ini”, katanya.

Mantan Jurnalisfoto reuters  Mr  Crack mengingatkan mengambil foto boleh saja, berfikirlah berkali-kali sebelum merilis.  “Menjepret foto boleh saja, berfikirlah berjuta-juta kali ketika memutuskan merilisnya, fikirkan dampaknya, bermanfaatkah atau malah menimbulkan masalah,” tegasnya. (yond/edw/bay/jok)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Kapolres Jember Minta Jurnalis dan RTIK Jember Jadi Agen Anti Hoax

Terkini

Close x