Situbondo, MAJALAH-GEMPUR.Com. Seorang warga desa Wonokoyo, kecamatan Kapongan Kabupaten Situbondo Jawa Timur diresahkan
dengan temuan Tepung terigu produksi BS yang dijulanya berulat.
Warga
yang juga pedagang peracang Fasin (50) warga desa Wonokoyo, kecamatan Kapongan mengaku kaget tepung terigu BS yang dijualnya
berulat, celakanya, sebagian warga sudah terlanjur membeli, akibatnya dirinya mendapat
protes pembeli dan mengembalikannya.
Fasin
mengaku baru sadar kalau dua sak tepung
terigu yang baru saja dibelinya dari salah satu toko grosir di Situbondo
bercampur ulat setelah mendapatkan
protes dari warga. ‘’Saya baru sadar kalau tepung terigu yang baru saja saya
beli dari grosir dikota ada ulatnya setelah diprotes pembeli”, ujarnya Rabu (4/4/2018).
Menurut Fasin dengan kejadian ini ia berharap Dinas
terkait lebih ketat dalam melakukan pengawasan, karena ia menilai bahwa sejauh
ini meski Inspeksi Mendadak (Sidak) sudah dilakukan oleh sejumlah dinas terkait,
tetapi belum sepenuhnya maksimal dalam melakukan sidak.
Hal senada terjadi
di toko lain, tepung yang hendak dijualnya bercampur ulat kecil, sehingga warga harus mengayak
terlebih dulu sebelum dikonsumsi. Rina salah satu warga desa Pecinan,
kecamatan Mangaran, mengaku sering membeli tepung terigu berulat, namun ia terpaksa tetap
mengkonsumsi dengan cara mengayak.
Kepala Dinas
Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) melalui kepala bidang Perdagangan Abdul Wahid Wahab, mengaku belum mengetahui informasi itu. “Kita akan memanggil sejumlah grosir atau
distributor untuk klarifikasi tentang informasi temuan itu,“ Jelasnya.
Untuk
itu Wahid mengharapkan kepada
masyarakat yang membeli
tepung tidak layak di konsumsi
seperti ada ulatnya, agar dikembalikan “Kita akan tetap konsisten untuk
melakukan sidak pasar , dan meningkatkan serta lebih teliti lagi dalam
pemeriksaan barang terutama bahan pokok, “ tegas Wahid. (edo).