Situbondo, MAJALAH-GEMPUR.Com. Jelang Ramadan, harga jual sapi di Situbondo turun hingga mencapai 20 persen. Akibatnya para pedagang kelabakan, bahkan mengeluh, lantaran merugi
hingga 1 juta rupiah.
Perkiraan
harga normal lagi ini masih sekitar setelah idhul adha. Untuk
itu mereka meminta agar pemerintah turun tangan untuk menstabilkan
harga sapi di pasaran. “Kami meminta pemerintah turun tangan
mengatasi anjloknya harga sapi ini”,
harapnya . (edo).
"Dari pada sapi tidak laku, saat ada yang beli walau merugi, terpaksa
dilepas. Dari pada
dibawah pulang, masih butuh biaya
transportasi dan perawatan. Pasalnya belum ada jaminan ada kenaikan," kata Sunandar,
seorang pedagang sapi asal Desa Mangaran , Kecamatan Mangaran, senin, (14/5/2018).
Pengamatan dilapangan,
harga
sapi dipasaran memang mengalami anjlok. dan hal ini berdampak pada harga sapi pedaging (layak
potong) yang
juga mengalami harga merosot. Apalagi harga sapi indukan produktif.
Menurut para pedagang, anjloknya harga ternak sapi ini terjadi karena daya
beli sapi konsumen mulai berkurang. Bahkan sejak beberapa pekan terakhir,
pembeli sapi di pasaran cenderung sepi.