Situbondo, MAJALAH-GEMPUR.Com. Tradidi Ngabuburit identik dengan kegiatan jalan-jalan
menghabiskan waktu pada sore hari untuk menunggu datangnya waktu berbuka puasa di
bulan Ramadan.
"Namun
di di era digital ini anak muda lebih suda ngabuburit dengan memanfaatkan tekhnologi,
kita bisa lihat anak muda udah mulai enggan
untuk berkeliaran .mereka udah memilih duduk santai di satu tempat sambil otak
atik Handfond, Padahal ngabuburit paling asyik menikmati alam bersama teman-temannya.
(edo).
Ngabuburit
anak-anak zaman dulu (old) berbeda sekarang (Now). Pada jaman dulu, momen
ngabuburit dijadikan ajang bermain bersama teman-temannya, seperti main kelereng,
dampu, gobak sodor dan permainan tradisional lainnya. Demikian kata Joko Sejarawan
warga Olean, Kecamatan kota, Sabtu (26/5/2018).
Seiring
perkembangannya waktu, pola ngabuburis sudah berubah. “Kalau sekarang waktu
ngabuburid dihabiskan dengan bermain mobile legend. “Pola ngabuburit sekarang kini
dengan bermain gadget atau gawai,
menikmati aplikasi seperti game, berchating ria atau melihat konten-konten yang
bervariasi”, Jelasnya.
Hal yang sama disampaikan
Iwan seorang mahasiswa, dirinya berpendapat, Ngabuburit ini identik dengan dengan
jalan-jalan, menikmati pemandangan, olahraga, bermain bahkan iktikaf di masjid
menunggu berbuka puasa. “Di Situbndo tempat ngabuburit banyak sekali seperti
Taman Famili, taman pancing”, jelasnya.
Pelabuhan
kalbut, Jangkar dan Penarukan serta bukit jalan tembus, Bukit Rengganis,
Tampora, Nuansa hutan Baluran, wisata monyet pantai Bama di taman nasional dan
menikmati keindahan pantai pasir
putih, Grand pathek , serta wisata
religi Di desa olean juga baik untuk tempat ngabuburit.