Translate

Iklan

Iklan

Jenazah TKI Jember Yang Sempat Tertahan 14 Hari Disambut Isak Tangis

6/13/18, 20:38 WIB Last Updated 2018-07-19T00:03:42Z
Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Kedatangan Jenazah Amintyas Wahyudi (34),  TKI Jember yang meninggal di Malaysia disambut isak tangis keluarga di Lingkungan Talangsari, Kelurahan Jember Kidul, Kaliwates.

Jenazah TKI 16.30 wib, Rabu (13/6/2018) sore, dijemput dari bandara Juanda, Surabaya mengunakan armada mobil ambulance yang difasilitasi Pemkab Jember.  Begitu ambulans pembawa jenazah tiba, warga langsung bergotong royong menggotong peti jenazah menuju rumah duka.

Para tetangga dan kerabat juga telah menyiapkan kedatangan jenazah sejak pagi. Tenda telah terpasang, nisan dan keranda juga sudah disiapkan.  Usai disholatkan di masjid sekitar, Jenazah langsung disemayamkan di lokasi pemakaman lingkungan setempat. 

"Alhamdulillah berkat perjuangan dan doa akhirnya anak saya bisa dipulangkan, terimakasih atas semua pertolongan yang sudah diberikan kepada anak saya, semoga Allah membalas semua kebaikannnya," tutur Ibunda Aminytias, Mistyana (52) saat ditemui dirumah duka, Rabu (13/6/2018).   

Menurutnya, Aminytyas baru 4 bulan bekerja di Malaysia. Anak pertamanya itu bekerja sebagai Claening Service.  "Terakhir menghubungi keluarga seusai buka puasa awal ramadhan, saat itu kondisnya masih sehat, sempat video call sama saya, sama bapak juga adik-adiknya, gurau gitu kayak biasannya," kenangnya. 

Namun Sekitar pukul 22.00 wib malam itu juga, dari teman satu kost Amnytias, menggabarkan jika anaknya sedang dalam kondisi kritis.  "Saya tanya sakitnya apa kok tiba-tiba kritis, di video call itu saya lihat anak saya seperti linglung terus muntah seperti lumpur, anaknya lemes, Kisahnya.

Sama temannya lanjutnya, langsung dikirim ke Hospital Kuala Lumpur, disana ditempatkan di ICU sempat dironsen dokter tidak ada penyakitnya. “Paru-paru bagus, jantung bagus, liver bagus, dokter juga menyatakan kalau anak saya sudah bisa pulang hari Senin, biayanya waktu itu diminta 12 juta," terangnya. 

Namun setelah itu kondisinya kembali memburuk sebelum akhirnya meninggal dunia. "Dirawat dirumah sakit itu sekitar 7 hari, terakhir anak saya masuk ICU lagi terus keluar lumpur dari hidungnya dan meninggal sekitar jam 12 malam, tapi saya baru dikabari lagi sama adiknya itu keesokan harinya," sesalnya. 

Seperti diketahui sebelumnya, Bupati Jember dr Hj Faida terbang langsung ke Kuala Lumpur, Malaysia, untuk mengurus kepulangan jenazah salah seorang TKI asal Jember, yang sempat menjalani perawatan di salah satu rumah sakit hingga meninggal. 

Menurut Faida, Jenazah sudah dua minggu tertahan di rumah sakit, karena masalah biaya. Atas bantuan KBRI di Kuala Lumpur, jenazah dapat dengan mudah melewati berbagai tahapan administasi. Alhamdulillah, berkat bantuan semua pihak, jenazah dapat kita pulangkan ke jember," jelas Faida. (edw).
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Jenazah TKI Jember Yang Sempat Tertahan 14 Hari Disambut Isak Tangis

Terkini

Close x