Translate

Iklan

Iklan

Kaligrafi Raksasa Deklarasi NU, Hubungan Pancasila dengan Islam Pecahkan MURI

10/22/18, 18:11 WIB Last Updated 2018-10-23T05:46:55Z
Situbondo, MAJALAH-GEMPUR.Com. Bertepatan Hari Santri Nasional (HSN), P2S2 Sukorejo, Asembagus Situbondo pecahkan MURI penulisan kaligrafi terbesar Deklarasi NU, Hubungan Pancasila dengan Islam.

Penghargaan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) Kaligrafi arab ini diberikan menejer Muri, Ridho Al Amin kepada pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Safiiyah (P2S2) KHR Achmad Azaim Ibrahimy di hadapan ribuan santri, para Kyai, Tokoh Agama dan Kapolres Situbondo AKBP Awan Hariono, bersama Jajarannya.

Pemilihan kaligrafi, karena pesantren ini punya sejarah lahirnya Deklarasi ini. Deklarasi itu diputuskan dalam Munas Nahdlatul Ulama (NU) di Pesantren ini pada tanggal 16 Rabiul Awal 1404 / 21 Desember 1983”, Jelas KHR Achmad Azaim Ibrahimy usai menerima Rekor Muri, Senin (22/10/2018).

Ada lima esensi dalam deklarasi berukuran 29 X 9 m ini, Pancasila sebagai falsafah negara tidak dapat menggantikan kedudukan agama, Sila Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai dasar negara itu menjiwai sila sila yang lain dengan mencerminkan nilai tauhid dalam islam dan beberapa hubungan yang lainya.

Sedangkan nilai filoaofisnya dari panjang, 27 m yaitu muktamar NU ke 27, lebar 9 m, penyebar islam di tanah jawa adalah Wali Songo. "17 santri sebagai penulis Kaligrafi ini sama dengan jumlah rakaat solat, Al Quran diturunkan pada tanggal 17 Romadan, hari Kemerdekaan RI Juga pada tanggal 17," jelasnya.

Untuk menyelesaikan Kaligrafi ini, sebanyak 17 santri membutuhkan waktu selama 22 hari yang tepat dengan hari Santri Nasional. "Kaligrafi ini diangkat sebanyak 313 santri dengan berdizikir basmalah sebanyak 313 kali. Ini sesuai dalam perang Badar yang diikuti sebanyak 313 sahabat," urainya.

Selain itu, sambungnya, penyangga atau pilar dari Kaligrafi ini berjumlah sebanyak 7 pilar. Angka ini maknanya bernilai, yakni tujuh lapir langit dan tujuh lapis bumi dan tujuh hari serta tujuh surat Al Quran himpunan surat Al Fatehah. "Saya berharap kegiatan ini bersama kehendak Allah ridhoNya," katanya.

Cucu pahlawan Nasional  Republik Indonesia, KHR As’at Syamsul Arifin ini menjelaskan bahwa pernyataan NU menerima asas Pancasila itu tidak begitu saja, namun melalui pertimbangan yang matang. “Pesan KHR As’ad Syamsul Arifin kepada santrinya  agar memegang teguh Keputusan NU ini”, pungkasnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Kapolres Situbondo, AKBP Awan Hariono, S.H.,S.I.K.,M.H  yang datang bersama Pejabat Utama, Kapolsek dan Jajarannya, bahkan menrutnya seandainya Pancasila dirusak oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, NU akan membelanya.

Pernyataan itu, kata AKBP Awan merupakan pesan Hadratus Syekh yang termuat dalam buku “Wejangan Kiai As’ad dan Kiai Fawaid”, karya Syamsul A. Hasan. “Untuk itu umat Islam juga wajib membelanya, karena Ini sudah mujma'alaih, konsensus ulama”, harapnya (Edo).
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Kaligrafi Raksasa Deklarasi NU, Hubungan Pancasila dengan Islam Pecahkan MURI

Terkini

Close x