
Dua tokoh akademisi, Prof. Dr. H. Moh. Khusnuridlo, M.Pd, ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Jember dan Prof. Dr. Moh. Hasan, M.Pd, Phd, rektor Universitas Jember (Unej) hadir mangayubagyo dalam kapasitasnya sebagai Pembina dan penasehat LPES Jember.
Dalam sambutannya, Profesor Moh. Hasan,
memberikan pambuka berupa dorongan kepada para audiens agar terus melakukan
pemberdayaan kepada petani. Pada kesempatan itu, Hasan juga menegaskan bahwa
tanpa kekompakan dan kebersatuan menyamakan visi dan misi, mustahil bakal
tercapai program pemberdayaan dimaksud. “Untuk itu, kita rapatkan barisan
menuju petani emas hijau,” pungkasnya disambut applaus.
Sementara dalam kesempatan terpisah, ketua
STAIN Jember, Prof. Moh. Khusnuridlo, menyatakan, bahwa dirinya bersama para
steacholder LPES Jember, berangkat dengan kepedulian turun membina kalangan
petani. “Prinsip, ini diluar kegiatan akademisi kami karena ini berangkat dari sebuah
kepedulian akan pemberdayaan terhadap petani secara murni. Sekaligus, mungkin
ini juga sebuah perkawinan program antara LPES Banyuwangi dan Jember, kendati
aspek yuridisnya tetap dimasing-masing wilayahnya,” ujarnya.
Tampak dalam Raker yang berlangsung di aula
asrama pesantren non reguler BPUI Minhajut Thullab, tersebut ketua LPES Jember,
M. Khusna Amal, M.Si dan KH. M. Syaifudin Zuhri, SE, selaku shohibul bait.
Selain itu juga hadir Prof. Dr. Ahmad Subagio, dozen sekaligus guru besar
fakultas pertanian Unej, yang terkenal dengan produk Mr. TE-nya.
Berturut-turut menyampaikan sambutannya,
Saifulloh, Spm, MA, mewakili Kadis Pertanian, Budi Santoso, SH, mewakili Kadis
Koperasi (UMKM). Tidak ketinggalan KH. Masruhin Aba Hidayat, ketua Robitoh
Ma’had Islam (RMI) sekaligus selaku Pembina LPES Banyuwangi. Bahkan KH. Moh.
Nur Shodik Askandar, dekan fakultas Ekonomi Unisma dan Ir. H. Suaiful Afandi,
ketua LTS Malang yang juga staf ahli Mendiknas ikut pula datang di Ponpes
asuhan KH. Toha Muntoha, tersebut.
Sementara, KH. Toha Muntoha, yang dikenal
dengan sebutan Kyai nyentrik itu mengatakan, bahwa kegiatan di Ponpes asuhannya
tersebut semata-mata bahagian dari kegiatan riil anak-anaknya. “Itu kan
kegiatan anak-anak saya (santri,Red), kita sebagai orang tua ya harus
memberikan dukungan sepenuhnya karena memang kegiatan tersebut bersentuhan langsung
dengan umat,” tandasnya. (Hakim Said & Hariyadi)