Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Tembakau
dan cengkeh mengandung banyak komponen bioaktif
yang bermanfaat bagi kesehatan, senyawanya berpotensi menjadi antioksidan yang dapat mencegah berbagai penyakit.
Bioaktif yang terkandung dari hasil pentanian tersebut seperti flavonoid dan fenol, senyawanya
berpotensi menjadi antioksidan yang dapat mencegah kanker, antikarsinogen,
antiproliferasi, antiinflamasi serta memberikan efek proteksi terhadap penyakit
kardiovaskuler. Demikian disampaikan Dr
Toto Sudargo (UGM) Dalam Seminar Nasional
Tembakau Untuk Kehidupan di Ballroom Saphire Hotel Aston Jember Senin (23/12)
Bahkan
Prof Subiyakto, diversifikasi produk turunan tembakau memberikan
banyak manfaat yang tidak membahayakan bagi kesehatan manusia. Misalnya, bahan kimia
dasar untuk pestisida, kosmetik, obat bius, industri farmasi dan sebagainya. “Jadi tembakau sebenarnya tidak berbahaya bagi tubuh, “
ungkapnya.
Disamping
memberikan manfaat ekonomi bagi enam juta penduduk Indonesia yang tergantung pada tembakau dan industri terkait. Tembakau juga
memberikan cukai yang tinggi bagi negara . Untuk tahun 2012 saja, memberikan pendapatan hingga 70 Triliun, “ jelas Subiyakto.
Sementara itu Kepala
UPT PSMB LT Jember Disperindag Provinsi Jatim Ir Desak Nyoman Siksiwati, MMA
mengungkapkan, bahwa
Seminar yang digelar ini untuk memberikan informasi bahwa tembakau
jangan hanya dilihat dari sisi negatifnya saja, masih banyak sisi positif lain
dari tanaman tembakau yang masih bisa dimanfaatkan serta dikembangkan, “
katanya.
Tembakau tidak
hanya untuk rokok saja, melainkan digunakan untuk sejumlah barang yang
bermanfaat bagi manusia. Hal ini untuk menyadari petani dan masyaarakat Jember
bahwa masih banyak peluang agar tembakau tetap maju. Kedepan ekspor tembakau
bisa ditingkatkan, “ pungkasnya menutup materi.
Digelarnya
acara ini menurut Nyoman setelah beberapa waktu lalu sukses
menyelenggarakan pameran tembakau internasioanal di Jember yang disusul dengan
pembangunan museum dan perpustakaan tembakau di area kantor UPT PSMB LT jalan
Kalimantan.
Hadir dalam acara Seminar tersebut para pelaku
tembakau Jember dan sekitar mulai petani, asosiasi Petani Tembakau Indonesia
(APTI), akademisi yang mendukung
masalah pertembakauan. Hadir pula nara sumber Dr Toto Sudargo (UGM), Prof
Subiyakto dari Balittas (Badan Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat) Malang, Prof
Bambang Hermiyanto (Unej), serta Candra Fajriu Ananda (Unibraw).
Perlu
diketahui bahwa Kabupaten Jember merupakan
kota penghasil tembakau terbesar di Indonesia, bahkan Jember juga berencana menjadi pusat
Tembakau dunia. Karena terkenal
sebagai kota yang
terkenal dengan daun emasnya maka Pemerintah
Kabupaten Jember saat
itu memakai daun tembakau sebagai logo Pemerintah Kabupaten Jember.
Luasnya lahan
persawahan yang ditanami tembakau hampir merata di seluruh
kecamatan. Hal ini
merupakan potensi besar yang
harus dikembangkan agar petani tembakau menikmati manfaat komoditi yang sudah
di ekspor ke manca negara. Potensi inilah yang ditangkap pihak UPT Pengujian Sertifikasi Mutu
Barang dan Lembaga Tembakau (PSMB LT) Jember. (midd/edw)