Selamat Hari Jadi Jember ke 96

https://draft.blogger.com/blog/page/edit/1360945809311009771/7858131956542366929

Translate

Iklan

Iklan

Semarak! Grenden Fashion Karnival Jadi Panggung Kemegahan Budaya dan Ajang Kreativitas Warga

7/12/25, 21:31 WIB Last Updated 2025-07-12T14:32:21Z
Semarak! Grenden Fashion Karnival Jadi Panggung Kemegahan Budaya dan Ajang Kreativitas Warga
Defile pembuka Grenden Fashion Karnival, saat persiapan pemberangkatan. (Foto: Istimewa)



Jember, MAJALAH GEMPUR.Com - Sorak-sorai warga dan dentuman musik tradisional menggema sepanjang jalan Dusun Karangsono, Desa Grenden, Kecamatan Puger, Sabtu sore (12/7/2025). Jalan desa yang biasanya lengang, mendadak disulap menjadi catwalk terbuka nan megah, saat Grenden Fashion Karnival digelar dalam rangka Selamatan Desa bulan Muharam 1447 Hijriah.

Tak sekadar parade busana, karnaval ini berubah menjadi ledakan kreativitas dan semangat kolektif warga lima dusun yang bersatu dalam harmoni budaya dan semangat swasembada. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, semua larut dalam kemeriahan yang menampilkan aneka kostum hasil bumi, fashion etnik, hingga atraksi kebudayaan khas Nusantara.

“Kami mengangkat tema Grenden Fashion Karnival yang Berbudaya: Semangat Swasembada Pangan, Pakaian, dan Hasil Bumi, karena ingin menegaskan bahwa kemandirian desa tidak hanya soal ekonomi, tapi juga budaya dan identitas,” ujar Kepala Desa Grenden, Suyono, di tengah gegap gempita warga yang memadati rute karnaval dari Dusun Karangsono hingga Kantor Desa.

Lebih dari sekadar hiburan, karnaval ini menjadi panggung rakyat. Warga menyulap bahan-bahan alam seperti daun pisang, gabah, hingga biji-bijian menjadi kostum yang unik dan sarat makna. Tak hanya menampilkan keindahan visual, setiap kostum adalah narasi tentang kearifan lokal yang hidup dan berdenyut dalam masyarakat desa.

“Ini bukan sekadar karnaval. Ini adalah momen kebanggaan. Identitas kami sebagai orang Grenden ditampilkan di depan publik,” kata Imam Munajat, Sekretaris Desa Grenden. Ia menambahkan, ribuan warga yang memadati lokasi adalah bukti bahwa budaya masih menjadi denyut nadi yang kuat di tengah arus modernisasi.

Tak kalah menarik, UMKM lokal ikut panen berkah dari acara ini. Para pedagang makanan tradisional, kerajinan tangan, hingga pakaian hasil produksi warga laris manis diserbu pengunjung.

“Kami siapkan ruang untuk UMKM lokal agar ikut merasakan dampak dari keramaian ini. Ini juga sekaligus ajang promosi produk lokal kita sendiri,” tutur Suyono.

Selain parade busana dan atraksi jalanan, malam harinya warga juga disuguhkan dengan pentas wayang kulit, menambah nuansa magis dan reflektif dari rangkaian acara. Menurut panitia, semua elemen masyarakat dilibatkan. Mulai dari pemuda karang taruna, ibu-ibu PKK, hingga para tokoh adat.

Ketua panitia, Agus Subandiono, berharap semangat kebersamaan ini terus dipupuk dan dikembangkan sebagai agenda tahunan yang kian semarak dari tahun ke tahun.

“Grenden bukan sekadar desa. Ia adalah rumah budaya, dan lewat karnaval ini, kita tunjukkan kepada dunia bahwa kami siap melangkah maju tanpa melupakan akar kami sendiri,” tegasnya penuh semangat.

Antusiasme warga terlihat jelas dari wajah-wajah sumringah mereka yang memadati sepanjang jalur karnaval. Salah satu warga, Nur Laili (42), mengaku sangat terhibur dan bangga dengan acara ini.

“Luar biasa, saya sampai merinding melihat kreativitas kostum anak-anak muda kita. Ini baru desa yang maju tapi tetap menjaga budaya,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan Slamet Riyadi (55), masyarakat setempat. "Sudah lama saya tidak melihat warga sebahagia ini. Anak-anak, orang tua, semua turun ke jalan. Ini bukti kalau budaya bisa menyatukan semua lapisan masyarakat,” katanya. (eros)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Semarak! Grenden Fashion Karnival Jadi Panggung Kemegahan Budaya dan Ajang Kreativitas Warga

Terkini

Close x