 |
| Pengambilan Sumpah Sekretaris Cabang Jember KPI Dewi Eliana |
Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com - Terpilihnya Dewi Eliana sebagai Sekretaris Cabang Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Jember periode 2025–2028 menandai lahirnya babak baru gerakan perempuan di daerah ini.
Dalam Konferensi Cabang (Konfercab) ke-3 yang digelar Rabu (22/10/2025), semangat pemberdayaan perempuan ditegaskan kembali, perempuan bukan sekadar pelengkap, melainkan penggerak ekonomi dari rumah hingga desa.
Konfercab diawali dengan seminar bertema “Peran Koalisi Perempuan Indonesia dalam Mewujudkan Nilai-Nilai Pancasila” yang menghadirkan dr. Faida dan Ketty Tri Setyorini sebagai narasumber. Keduanya menyoroti pentingnya peran strategis perempuan dalam memperkuat ketahanan sosial dan ekonomi keluarga.
Dewi Eliana membawa visi memperkuat kemandirian ekonomi perempuan berbasis komunitas melalui pembentukan koperasi dan kepemimpinan kolektif bersama 18 kelompok kepentingan, termasuk petani, pekerja migran, serta pelaku UMKM.
“Kami ingin perempuan Jember berdaya secara ekonomi tanpa meninggalkan peran domestiknya. KPI akan menjadi ruang belajar dan berjejaring bagi perempuan di tingkat akar rumput,” ujar Dewi usai pemilihan.
KPI Jember berkomitmen membangun sistem ekonomi berkelanjutan dengan menjalin kemitraan bersama pemerintah daerah dan sektor swasta. Setelah Konfercab, jajaran pengurus baru akan menyusun program kerja melalui Rapat Kerja Cabang (Rakercab).
Gerakan KPI Jember kini bertransformasi menjadi gerakan perempuan yang tidak hanya menuntut kesetaraan, tetapi juga meneguhkan kemandirian dan solidaritas ekonomi perempuan dari akar rumput.
Ketua Panitia Konfercab, Hendri Dian Sari, menambahkan bahwa setelah konferensi ini, pengurus baru akan langsung menggelar Rapat Kerja Cabang (Rakercab) guna merumuskan strategi konkret.
“Di sana seluruh pengurus dan kelompok kepentingan akan menyusun program kerja selama satu periode ke depan,” ujarnya.
Lebih dari sekadar agenda organisasi, dinamika KPI Jember mencerminkan wajah baru gerakan perempuan di daerah: tidak hanya berbicara kesetaraan, tetapi mengupayakan kemandirian nyata.
Gerakan ini tumbuh dari rumah, dari ruang-ruang sederhana di desa, namun dengan tujuan besar yakni membangun kemandirian ekonomi yang berakar pada solidaritas perempuan.“Fokusnya perempuan yang tidak hanya bersuara, tapi juga berdaya," Tandas Dian. (Eros)
