
Hal ini disampaikan Plt. Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) Jember, Dyah Kusworini, saat membuka pelatihan secara daring
tentang tatalaksana dan konseling dasar menyusui di fasilitas pelayanan
kesehatan, Selasa, (11/8/2020).
Peserta juga diminta untuk berbagi ilmu kepada bidan agar
semua pihak mendukung gerakan menyusui dan ASI eksklusif. “Setelah mengikuti
pelatihan ini, para peserta harus segera melakukan konseling kepada ibu
menyusui,” kata Dyah Kusworini.
Ibu-ibu menyusui di Jember juga perlu mendapatkan ilmu
dari para peserta, agar lebih memahami 10 LMKM. Tindak lanjut pelatihan itu,
peserta membuat rencana kerja setiap bulan, untuk dilakukan di fasilitas
kesehatan di Kabupaten Jember.
District Coordinator
GAIN Kabupaten Jember, Sri Rahayu Sugiatiningsih, mengatakan, pelatihan
diharapkan menghasilkan tenaga kesehatan yang terlatih. “Memberikan pelayanan
10 LMKM di fasyankes Jember,” tuturnya.
Perwakilan CIPHI Universitas Udayana, Dinar Lubis,
menjelaskan, pelatihan dipadukan dengan teknik emo demo. Teknik ini diharapkan
menjadi salah satu strategi komunikasi yang sangat berguna bagi tenaga
kesehatan dalam melakukan tatalaksana dan konseling kepada ibu-ibu menyusui.
“Kegiatan ini dapat memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan
dalam meningkatkan cakupan ASI ekslusif di Kabupaten Jember, meningkatkan
pengetahuan, kemampuan, sikap, dan tindakan dari tenaga kesehatan,” ungkapnya. (eros).