![]() |
Pengurus dan kader GP Ansor Jember. (Foto: Istimewa) |
Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com - Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Jember menegaskan komitmennya untuk tetap berada dalam satu komando dan satu barisan di bawah arahan Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Timur. Sikap ini diambil sebagai bagian dari upaya menjaga marwah organisasi, meneguhkan adab terhadap ulama, dan memperkuat ketahanan kebangsaan di tengah dinamika sosial keagamaan yang belakangan mengemuka.
Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Jember, Izzul Ashlah, menyatakan bahwa meskipun situasi di Jember relatif kondusif, pihaknya tetap mengacu pada garis perjuangan struktural dan moral organisasi. Ia merespons sejumlah dinamika nasional, termasuk polemik yang berkaitan dengan nasab dan adab terhadap ulama yang sempat menimbulkan kegaduhan di beberapa daerah.
"Kami teguh dalam satu komando, menjaga marwah organisasi, melindungi ulama, dan menjaga kedaulatan bangsa Indonesia," kata Izzul kepada wartawan, Rabu (4/6/2025).
Pernyataan tersebut merujuk pada maklumat resmi Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Timur dan instruksi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang mengimbau seluruh kader untuk menghindari gerakan yang berpotensi merusak keutuhan jam’iyyah.
Izzul mengingatkan seluruh kader agar senantiasa kembali pada Khittah Perjuangan Nahdlatul Ulama dan menjunjung tinggi nilai-nilai yang telah diwariskan para ulama. Ia juga menekankan pentingnya loyalitas terhadap struktur organisasi dan disiplin dalam menjalankan instruksi resmi.
"Ansor dan Banser bukan tempat bagi mereka yang menyimpang dari garis perjuangan ulama. Kita adalah benteng Nahdlatul Ulama, bukan alat kekuasaan atau ambisi pribadi," ujarnya.
Secara khusus, Izzul menyerukan agar kader menjauhi organisasi atau kelompok yang dinilai berseberangan dengan semangat Ahlussunnah wal Jamaah, termasuk PWI-LS dan gerakan lain yang dianggap berpotensi memecah belah umat.
Instruksi PBNU yang menjadi dasar moral bagi GP Ansor menekankan agar kader menghindari keterlibatan dalam konflik yang berbasis provokasi, termasuk isu sensitif seperti klaim nasab dan penghormatan terhadap ulama. Selain itu, kader diimbau untuk menjunjung tinggi ilmu, meneladani akhlak para kiai, dan tidak terjebak dalam fanatisme kelompok.
“GP Ansor Jember tetap solid. Kami mengajak semua kader memperkuat barisan dan menjaga kesatuan organisasi,” tegas Izzul.
Sebagai penutup, Izzul menyuarakan pentingnya menjaga warisan perjuangan ulama melalui konsolidasi internal dan kesetiaan pada prinsip organisasi. Ia menyebut hal ini sebagai manifestasi dari Nawa Prasetya Ansor, sembilan prinsip pengabdian kader GP Ansor, yang menjadi fondasi moral dan sosial gerakan. (yud)