![]() |
Rangkaian acara petik laut di Desa Puger Wetan, Kecamatan Puger, Jember, Jawa Timur. (Foto: Tangkap layar video) |
JEMBER, MAJALAH GEMPUR.Com - Laut tidak hanya menyimpan ikan, tapi juga harapan. Itulah yang tergambar dalam tradisi Petik Laut di Desa Puger Wetan, Kecamatan Puger, Jember, Minggu (29/6/2025).
Ribuan warga dan nelayan memadati Pantai Puger. Arak-arakan sesaji berjalan perlahan dari Kampung Baru menuju bibir pantai, sejauh sekitar satu kilometer.
Sesaji itu terdiri atas hasil bumi, hingga tangkapan laut. Diiringi musik tradisional dan doa yang mengalun khusyuk, masyarakat mengangkat tangan, berharap kepada Tuhan yang Maha Esa.
Sesaji memang dilarung ke laut, tapi doa-doa melangit jauh ke nirwana. Tempat harapan tertinggi disandarkan oleh umat manusia.
“Petik Laut ini kami gelar setiap Muharram. Sebagai bentuk syukur kepada Tuhan atas rezeki laut, sekaligus memohon keselamatan bagi para nelayan,” ujar Kepala Desa Puger Wetan, Inwan Nulloh.
Tradisi ini telah berlangsung secara turun-temurun. Warga menyebutnya Suroan, mengikuti penanggalan Jawa yang menempatkan bulan Muharram sebagai waktu yang sakral.
Sebelum sesaji dilarung, doa bersama dipanjatkan di tepi pantai. Deru ombak dan nyanyian angin seolah menyatu dengan suara doa yang digaungkan ke langit.
“Harapannya hasil tangkapan nelayan melimpah, laut tetap bersahabat, dan rezeki warga semakin lancar,” kata Danramil 0824/21 Puger, Kapten Arm Hendera Faizar.
Tak hanya sakral, tradisi ini juga menyemarakkan denyut ekonomi desa. Wisatawan lokal berdatangan. Lapak UMKM di sekitar lokasi ramai diserbu pembeli.
“Setiap tahun saya selalu datang ke sini. Rasanya adem melihat masyarakat guyub begini. Anak-anak juga bisa belajar budaya nenek moyang,” ujar Sulastri, warga Jember Kota yang datang bersama keluarganya.
Sementara itu, pedagang makanan khas pesisir dan kudapan lain seperti lontong dan es degan pun ikut kecipratan rezeki.
“Alhamdulillah, sejak pagi warung saya ramai. Biasanya jualan habis Maghrib, ini belum Zuhur sudah hampir habis,” ungkap Jamilah, salah seorang pedagang.
Petik Laut di Puger Wetan menggambarkan bahwa warisan budaya bisa menjadi jembatan spiritual, sosial, sekaligus mendongkrak ekonomi masyarakat setempat. (zen)