Selamat Hari Jadi Jember ke 96

https://draft.blogger.com/blog/page/edit/1360945809311009771/7858131956542366929

Translate

Iklan

Warga Desa Suco Antusias Belajar Budidaya Sayuran Vertikultur dengan Irigasi Tetes Sederhana

Majalah Gempur
Kamis, 09 Oktober 2025, 14.32 WIB Last Updated 2025-10-09T07:32:18Z


Jember
, MAJALAH-GEMPUR.Com.  Suasana Balai Desa Suco, Kecamatan Mumbulsari, Kabupaten Jember, Senin (15/9/2025) tampak ramai dan penuh semangat. Sejumlah warga desa, baik bapak-bapak maupun ibu-ibu, berkumpul mengikuti kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Desa Binaan yang diselenggarakan oleh Politeknik Negeri Jember (Polije).

Tema kegiatan kali ini adalah “Budidaya Sayuran Vertikultur Organik dengan Sistem Drip Irrigation Sederhana”, sebuah inovasi pertanian tepat guna yang diyakini mampu menjawab permasalahan keterbatasan lahan dan air di pedesaan.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dipimpin oleh Ibu Annisa Lutfi Alwi, S.Pi., M.Sc., dosen Polije sekaligus ketua tim PKM. Rombongan tim dosen dan mahasiswa Polije disambut hangat oleh perwakilan Kepala Desa Suco, Bapak Heri Ashari, yang sekaligus membuka acara.

Dalam sambutannya, ia menyampaikan harapan besar agar pelatihan ini bisa menjadi jalan keluar bagi masyarakat desa untuk lebih produktif memanfaatkan pekarangan rumah. “Semoga ilmu yang diberikan para dosen dapat dipraktikkan dan memberi manfaat nyata, baik untuk kebutuhan pangan keluarga maupun tambahan penghasilan,” ujarnya.

Acara ini diikuti oleh 10 peserta, terdiri dari 5 bapak dan 5 ibu yang mewakili warga Desa Suco. Meski jumlah peserta terbatas, suasana pelatihan berlangsung interaktif dan penuh antusiasme. Tim PKM Polije merancang kegiatan dalam empat rangkaian utama, yakni: Pelatihan budidaya sayuran vertikultur, Penerapan sistem drip irrigation sederhana, Pembuatan pupuk organik mandiri, dan

Pemanfaatan hasil panen untuk pangan dan ekonomi keluarga.

Sesi pertama diawali dengan pemaparan materi oleh Bapak Sepdian Luri Asmono, S.ST., M.P. bersama Dr. Ir. Ujang Setyoko, M.P. Mereka menjelaskan konsep dasar bercocok tanam sayuran menggunakan polybag yang disusun secara vertikal, sehingga mampu menghemat ruang pekarangan yang terbatas.

Para peserta juga diperkenalkan dengan teknik penyiraman menggunakan sistem irigasi sederhana maupun drip irrigation (irigasi tetes) yang memanfaatkan botol bekas atau selang kecil. Cara ini dinilai hemat air, praktis, dan mudah diterapkan oleh masyarakat.

Setelah itu, pelatihan dilanjutkan dengan sesi pembuatan pupuk organik yang dipandu oleh Bapak Rudi Wardana, S.Pd., M.Si. Ia menjelaskan bagaimana limbah dapur maupun limbah peternakan bisa diolah menjadi pupuk kompos bernutrisi tinggi. Para peserta langsung mempraktikkan teknik mencacah bahan organik, mencampur dengan tanah, serta memperhatikan kelembapan agar kompos cepat matang.

Sesi penutup disampaikan oleh Ibu apt. Zora Olivia, M.Farm., yang membahas aspek penting gizi keluarga. Ia menekankan bahwa sayuran bukan sekadar pelengkap, tetapi sumber utama vitamin, mineral, dan serat yang mendukung kesehatan.

“Sayuran yang ditanam dengan sistem organik akan jauh lebih aman, bergizi, dan bermanfaat untuk mencegah berbagai penyakit,” jelasnya. Ia juga memberikan tips sederhana mengolah sayuran agar kandungan nutrisinya tidak rusak, misalnya dengan menghindari pemasakan terlalu lama.

Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan, mulai dari cara menjaga kelembapan polybag, mengatur debit tetesan air, hingga strategi menjual hasil panen. Salah satu peserta bahkan berbagi pengalaman pribadinya. Ia mengaku sudah memiliki banyak tanaman cabai di rumah, namun baru kali ini menyadari bahwa dengan sistem irigasi tetes sederhana, perawatan tanaman menjadi lebih mudah meski ia sibuk bekerja di pasar. “Kegiatan ini membuat saya semakin semangat merawat tanaman di rumah,” ungkapnya dengan wajah berbinar.

Menurut hasil evaluasi tim PKM, kegiatan ini memberikan dampak nyata. Dari kuisioner yang dibagikan, pengetahuan warga tentang teknik vertikultur, sistem irigasi tetes, hingga pemanfaatan hasil panen untuk gizi keluarga meningkat signifikan. Peningkatan ini menandakan bahwa metode transfer ilmu berjalan efektif, tidak hanya dalam teori tetapi juga praktik.

Lebih dari itu, kegiatan ini juga menumbuhkan kesadaran baru bagi warga Desa Suco bahwa pekarangan rumah yang kecil pun bisa menjadi sumber pangan sekaligus peluang ekonomi. Dengan memanfaatkan teknologi sederhana, warga bisa memenuhi kebutuhan sayuran harian tanpa harus membeli, bahkan memiliki peluang menjual kelebihan hasil panen.

Program pengabdian masyarakat ini merupakan bagian dari upaya Politeknik Negeri Jember dalam mendukung ketahanan pangan berbasis rumah tangga. Melalui penerapan teknologi tepat guna seperti vertikultur dan irigasi tetes sederhana, masyarakat tidak hanya diajak bercocok tanam, tetapi juga diajak untuk berpikir lebih jauh: bagaimana menjadikan pertanian pekarangan sebagai bagian dari solusi kesehatan, ekonomi, dan ketahanan pangan desa.

Dengan berakhirnya kegiatan hari itu, warga Desa Suco membawa pulang pengalaman baru, keterampilan praktis, serta semangat untuk lebih mandiri. Harapan ke depan, keterampilan ini bisa terus dikembangkan melalui kelompok tani vertikultur desa, sehingga manfaatnya tidak berhenti pada 10 peserta, melainkan menyebar lebih luas ke seluruh warga.

Polije sendiri menargetkan kegiatan ini tidak hanya berhenti sebagai pelatihan sesaat, tetapi berlanjut menjadi gerakan berkelanjutan. Dengan adanya pendampingan, pembangunan demoplot, serta pelatihan lanjutan terkait diversifikasi tanaman dan pemasaran, Desa Suco diharapkan bisa menjadi contoh desa binaan yang sukses memanfaatkan teknologi tepat guna untuk ketahanan pangan dan kesejahteraan warganya.

Kegiatan ini membuktikan bahwa inovasi sederhana yang berpadu dengan semangat kebersamaan mampu menciptakan perubahan nyata. Dari pekarangan yang sempit, lahirlah peluang besar untuk pangan sehat, ekonomi keluarga, hingga pembangunan desa yang berkelanjutan. (*)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Warga Desa Suco Antusias Belajar Budidaya Sayuran Vertikultur dengan Irigasi Tetes Sederhana

Terkini

Close x