
Seblang
tahun ini ditarikan oleh Supani (66), Supani adalah seorang wanita tua
keturunan Seblang yang telah menari selama empat tahun berturut-turut. Dia juga
merupakan keturunan Seblang Misna yang telah pensiun dari Seblang 14 tahun yang
lalu.
Seblang
adalah sebuah tarian yang dibawakan wanita tua dalam kondisi kerasukan roh. Setelah
dibacakan mantra dan doa, Seblang tidak sadarkan diri dan menari dengan
mengikuti irama gending. Ada 13 gending yang mengiringi penari, diantaranya
Seblang Lukinto, Podo Nonton, Ugo-ugo dan Kembang Gading.
Ini
tahun kedua ritual Seblang Bakungan dimasukkan Banyuwangi Festival 2017. Upaya ini
bentuk kepedulian untuk mengangkat tradisi lokal dan pelestarian seni dan
budaya daerah. "Kita ingin seni dan budaya terus eksis,"kata Bupati
Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Senin (11/9).
Tujuan
tradisi Seblang Bakungan ini kata Anas, adalah untuk bersyukur kepada Allah dan
memohon agar seluruh warga desa diberi ketenangan, kedamaian, keamanan dan
kemudahan dalam mendapatkan rezeki yang halal serta dijauhkan dari segala mara
bahaya.
Sebelum
Seblang dimainkan, diawali tumpengan bersama warga disepanjang jalan menuju
Kelurahan Bakungan yang dimulai seusai maghrib. Sebelumnya warga sholat magrib
dan sholat hajat di masjid desa. Lalu dilanjutkan parade oncor (obor) yang
dibawa berkeliling desa (ider bumi).
Selanjutnya
di bawah temaram api obor, sepanjang jalan Kelurahan Bakungan dipenuhi tumpeng
pecel pitik. Sambil menggelar tikar semua orang duduk untuk mengikuti ritual
makan bersama sebagai salah satu rangkaian ritual Seblang Bakungan.
Makanan
yang disediakan dilengkapi lauk khas seperti pecel pitik dan sayur lalapan.
Usai kumandang do’a yang dibacakan sesepuh dari masjid kampung setempat,
masyarakat mulai makan tumpeng bersama. Tradisi yang lazimnya dilakukan tepat
seminggu setelah perayaan hari raya Idul Adha ini dibanjiri pengunjung.