Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com – Plt Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jember Zainollah, S.Pd., Selasa (16/9/2025) pagi melepas 34 kontingen Jumpa Bakti Gembira (JUMBARA) Palang Merah Remaja (PMR) X Tingkat Provinsi Jawa Timur.
Dalam sambutannya, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua PMI Jember Zainollah memberikan semangat dan motivasi. Ia berpesan agar kontingen Jember tampil maksimal, menjunjung sportivitas, serta menjadikan ajang ini sebagai wadah pembelajaran dan persahabatan.
“Tunjukkan bahwa PMI Jember memiliki semangat dan dedikasi tinggi. JUMBARA adalah kesempatan untuk mengasah kemampuan, menambah pengalaman, dan memperluas jejaring,” ungkapnya saat melepas peserta, disaksikan jajaran pengurus, fasilitator, dan wali peserta PMR.
Kontingen Jember terdiri dari PMR tingkat Mula, Madya, dan Wira yang telah lolos seleksi ketat. Mereka akan bergabung dengan 1.444 anggota PMR dari 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur. Tahun ini, PMI Jember mengusung tema kebersihan dan kesehatan lingkungan melalui inovasi produksi Eco Enzyme, daur ulang kreatif, dan budidaya maggot.
Masih di hari yang sama, sekitar pukul 15.15 WIB, peserta tiba di Bumi Perkemahan Semen Indonesia Gresik setelah menempuh perjalanan sekitar 240 km. Tanpa menunggu lama, rombongan langsung mengikuti gladi kotor sebagai persiapan upacara pembukaan yang dijadwalkan Rabu pagi (17/9).
Suasana penuh semangat tampak dari para peserta meski kelelahan perjalanan. “Kami langsung ikut gladi kotor agar besok tidak ada kendala saat pembukaan,” ujar Arung, anggota PMR asal SMK Kelautan dan Perikanan Puger.
Upacara pembukaan akan dipimpin Ketua PMI Jawa Timur, Imam Utomo, dan dihadiri jajaran pengurus PMI serta tamu undangan. Zainollah yang terus memberikan dukungan berharap kontingen Jember tetap sehat dan bersemangat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. “Semoga semua peserta kembali dengan selamat dan membawa prestasi yang membanggakan bagi Jember,” pungkasnya.
JUMBARA X akan berlangsung di Gresik pada 16–21 September 2025, menghadirkan beragam kegiatan mulai dari lomba kepalangmerahan, bakti sosial, hingga pertukaran budaya, yang menjadi sarana memperkuat solidaritas dan semangat kemanusiaan antarrelawan se-Jawa Timur. (*)