
Masakan ikan kutuk, selain
rasanya yang nikmat, juga bermanfaat bagi kesehatan, pasalnya ikan jenis ini mengandung
banyak Albumin yang dapat meregenerasi sel, sehingga tak hanya lezat tetapi
juga dipercaya dapat mempercepat penyembuhan bagi mereka yang sedang menjalani
operasi.
"Ada beberapa pilihan menu di stand kami, selain kutuk pedas juga ada kutuk asem-asem, patin pedas, patin asem-asem dan lalapan welut serta lalapan wader," kata Edi Winarko, pemilik stand Bu Edi White kepada media ini, Minggu (5/11/2017) siang.
"Ada beberapa pilihan menu di stand kami, selain kutuk pedas juga ada kutuk asem-asem, patin pedas, patin asem-asem dan lalapan welut serta lalapan wader," kata Edi Winarko, pemilik stand Bu Edi White kepada media ini, Minggu (5/11/2017) siang.
Menurutnya, ikan kutuk itu
khasiatnya sangat tinggi dan dipercaya dapat mempercepat penyembuhan beberapa luka paska operasi "Harganya pun cuup terjangkau
untuk kalangan menengah ke bawah, yaitu dibandrol mulai Rp 20 ribu rupiah, jika tambah nasih putih anda hanya menambah Rp. 3000 per porsinya," ujarnya.
Sehingga tak heran, menu baru ini menjadi incaran bagi para penikmat kuliner di Jember. Karena ikan jenis ini sulit didapat. Dengan hadirnya warung Bu Edi White yang menyediakan kutuk pedas, warga tak perlu repot-repot karena sudah tersedia di kawasan tengah Kota Jember.
“Alhamdulillah Konsumen cukup antusias. Saat buka pertama (Kamis, 2 Oktober), masakan yang kami sediakan ludes diserbu pembeli. Bahkan awal buka, dalam sehari kami bisa menghabiskan ikan kutuk hingga 5 kilogram,” tuturnya.
Tingginya minat pembeli ini, membuat Edi dan istrinya memperpanjang jam buka warungnya. Jika awalnya buka mulai jam 15.00 hingga jam 21.00 wib, namun karena tak ingin mengecewakan pelanggan dan membuka warungnya mulai jam 13.00 wib siang hingga pukul 22.00 malam.
Dwiagus, salah seorang pelanggan kutuk pedas mengaku puas, menurutnya bukan hanya rasanya yang lezat, tapi juga berkasiat. Meski bukan yang pertama kali memakan jenis masakan ini, namun menurutnya sensasi gurih dan pedasnya menu kutuk ini bikin ketagihan.
Sehingga tak heran, menu baru ini menjadi incaran bagi para penikmat kuliner di Jember. Karena ikan jenis ini sulit didapat. Dengan hadirnya warung Bu Edi White yang menyediakan kutuk pedas, warga tak perlu repot-repot karena sudah tersedia di kawasan tengah Kota Jember.
“Alhamdulillah Konsumen cukup antusias. Saat buka pertama (Kamis, 2 Oktober), masakan yang kami sediakan ludes diserbu pembeli. Bahkan awal buka, dalam sehari kami bisa menghabiskan ikan kutuk hingga 5 kilogram,” tuturnya.
Tingginya minat pembeli ini, membuat Edi dan istrinya memperpanjang jam buka warungnya. Jika awalnya buka mulai jam 15.00 hingga jam 21.00 wib, namun karena tak ingin mengecewakan pelanggan dan membuka warungnya mulai jam 13.00 wib siang hingga pukul 22.00 malam.
Dwiagus, salah seorang pelanggan kutuk pedas mengaku puas, menurutnya bukan hanya rasanya yang lezat, tapi juga berkasiat. Meski bukan yang pertama kali memakan jenis masakan ini, namun menurutnya sensasi gurih dan pedasnya menu kutuk ini bikin ketagihan.
Selain rasa gurihnya
berbeda, sensasi pedasnya sangat terasa, yang tidak suka pedas ada yang dimasak
asem-asem. “Yang semakin saya suka, bisa nambah petai, gratis, saya juga pesan yang
asem-asem dibungkus untuk keluarga dirumah, pokoknya rasa ikan kutuk Bu Edy
White, jozzz deh”. Pungkasnya.
Hal senada juga
disampaikan oleh H Rohim, dosen Ilmu Ketdokteran Universitas Negeri Jember (unej)
ini, membenarkan bahwa kandungan albumin dalam ikan kutuk ini sangat tinggi,
baik sekali untuk kesehatan. Ikan jenis ini termasuk tergolong langka, sehingga
tak heran jika harganya mahal.
Pada dasarnya semua jenis
ikan itu menurutnya nilai gizinya juga tinggi,
baik juga untuk anak-anak yang sedang dalam pertumbuhan, makanya bisakan
anak-anak kita untuk mengkonsumsi ikan. “saya suka semua jenis ikan, lebih-lebih ikan kutuk”, katanya. (eros).