Dalam wawancara eksklusif bersama tim redaksi, Liyana dan Sufairoh membagikan kisah serta resep sukses mereka dalam menghadapi ujian sekolah. Kisah mereka bukan hanya inspiratif, tetapi juga menggambarkan perjuangan, disiplin, dan semangat belajar yang tinggi.
Belajar dengan Terstruktur: Kunci Utama Liyana
Liyana Widiya, yang dikenal sebagai salah satu siswi berprestasi di kelasnya, memulai ceritanya dengan menekankan pentingnya jadwal belajar yang terstruktur. "Saya membuat jadwal belajar sejak jauh hari sebelum ujian dimulai. Biasanya satu bulan sebelumnya saya sudah mulai mereview materi-materi penting," ujar Liyana.
Menurut Liyana, membagi waktu secara efektif antara belajar dan istirahat merupakan hal yang sangat penting. Ia menggunakan metode pomodoro, yaitu belajar selama 25 menit dan istirahat 5 menit. "Dengan metode ini, saya tidak cepat lelah dan bisa menyerap materi lebih baik," jelasnya.
Selain itu, Liyana juga aktif mengikuti kelompok belajar bersama teman-temannya. Ia meyakini bahwa belajar bersama dapat membantu memahami materi dari sudut pandang yang berbeda. “Diskusi itu penting. Kadang yang saya tidak tahu, teman saya tahu, dan sebaliknya,” tambahnya.
Manajemen Stres dan Spiritualitas: Kunci dari Sufairoh
Berbeda dari Liyana, Sufairoh Islami Taskiyah lebih menekankan pada keseimbangan antara belajar dan menjaga ketenangan jiwa. Ia mengaku bahwa menghadapi ujian dengan pikiran tenang dan hati yang ikhlas merupakan faktor besar dalam kesuksesannya.
“Kadang kita terlalu fokus belajar sampai lupa istirahat atau berdoa. Padahal, menurut saya, doa dan ketenangan hati itu penting. Setiap malam saya sempatkan untuk salat tahajud dan membaca Al-Qur’an agar hati saya lebih tenang,” kata Sufairoh.
Selain itu, ia juga rutin melakukan olahraga ringan seperti jalan pagi atau yoga untuk menjaga kebugaran tubuh. “Kalau tubuh sehat, otak juga ikut segar. Jadi bisa berpikir jernih saat ujian,” ujarnya sambil tersenyum.
Dukungan Sekolah dan Keluarga
Keduanya juga mengungkapkan pentingnya dukungan dari lingkungan sekolah dan keluarga. Menurut mereka, guru-guru di SMA Islam Jember sangat kooperatif dan selalu menyediakan waktu untuk konsultasi. “Kalau ada materi yang belum paham, kami bisa langsung bertanya ke guru, bahkan di luar jam pelajaran,” tutur Liyana.
Sufairoh menambahkan bahwa peran keluarga, terutama orang tua, juga sangat besar. “Orang tua saya selalu memberi semangat dan tidak pernah memaksa. Mereka hanya meminta saya melakukan yang terbaik dan berdoa,” ucapnya dengan haru.
Teknologi sebagai Sahabat Belajar
Dalam era digital ini, keduanya juga memanfaatkan teknologi untuk menunjang proses belajar. Liyana menggunakan aplikasi belajar daring seperti Ruangguru dan Zenius untuk mengakses materi tambahan, sementara Sufairoh gemar menonton video pembelajaran di YouTube yang membahas soal-soal ujian nasional.
Namun, mereka juga mengingatkan agar penggunaan teknologi tidak berlebihan dan tetap fokus pada tujuan utama. “Kita harus bisa membedakan waktu belajar dan waktu hiburan. Kalau tidak, malah jadi terdistraksi,” tegas Liyana.
Pesan untuk Sesama Pelajar
Menjelang akhir wawancara, baik Liyana maupun Sufairoh memberikan pesan khusus kepada teman-teman pelajar di seluruh Indonesia yang akan menghadapi ujian.
“Jangan takut ujian. Persiapkan dengan baik, jaga kesehatan, dan jangan lupa berdoa. Yakinlah dengan usaha sendiri,” pesan Liyana.
Sufairoh menambahkan, “Jangan terlalu stres. Ingat, ujian bukan segalanya. Yang penting kita sudah berusaha semaksimal mungkin dan jujur dalam mengerjakannya.”
Kisah Liyana Widiya dan Sufairoh Islami Taskiyah menjadi bukti nyata bahwa sukses menghadapi ujian bukan hanya tentang seberapa lama waktu belajar, tetapi juga bagaimana mengelola diri secara utuh: mulai dari manajemen waktu, menjaga kesehatan mental dan fisik, hingga membangun hubungan baik dengan Tuhan dan sesama.
Dua siswi dari SMA Islam Jember ini telah menunjukkan bahwa dengan niat kuat, strategi tepat, dan ketekunan, setiap pelajar mampu melewati tantangan ujian sekolah dengan sukses. Semoga kisah mereka menjadi inspirasi bagi para pelajar di seluruh penjuru negeri. (r1ck)