Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Cegah penyalahgunaan narkotika sekaligus tekan premanisme dan radikalisme, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Provinsi Jawa Timur, Rabu (23/7/25) gelar sosialisasi di aula Pendopo Bupati Jember Wahyawibawagraha
Pasalnya saat ini Indonesia tengah menghadapi berbagai ancaman serius yang berpotensi mengganggu stabilitas keamanan nasional, mulai dari intoleransi, ekstremisme, radikalisme, terorisme, hingga penyalahgunaan narkoba.
Data Badan Narkotika Nasional (BNN) menybut ada 10 wilayah rawan peredaran narkotika. “Di Jawa Timur, tercatat ada 25 desa dalam kategori bahaya narkoba, dan 944 desa kategori waspada. Karena itu, pengawasan ekstra dari seluruh komponen masyarakat mutlak diperlukan”
Demikian kata Kepala Bakesbangpol Jatim, Eddy Supriyanto, S.STP, M.PSDM dalam sambutan yang dibacakan Kabid Ketahanan Ekososbud Agama dan Ormas, Agus Imantoro, SE, S.Sos, MM di depan ratusan peserta dari berbagai unsur organisasi masyarakat dan tenaga pendidik.
Sebagai bentuk komitmen, Bakesbangpol akan melaksanakan enam kali sosialisasi P4GN di lima wilayah kerja Bakorwil se-Jawa Timur. Pasalnya banyaknya organisasi masyarakat (ormas) yang terafiliasi kegiatan premanisme dinilai mengganggu ketertiban umum dan iklim investasi di daerah.
“Guna mengatasi hal ini, Bakesbangpol telah menyusun SK Gubernur Jatim tentang pembentukan Satgas Terpadu Penanganan dan Pembinaan Ormas Terafiliasi Premanisme, sebagai tindak lanjut dari Keputusan Menkopolhukam Nomor 61 Tahun 2025” jelasnya.
Ketua pelaksana kegiatan Agus Imantoro, SE, S.Sos, MM menyampaikan bahwa acara ini “Kami juga melibatkan ormas-ormas dengan rekam jejak positif dan Guru BP dari unsur SMA/SMK - SMP/MTs - SD/MI serta Relawan Narkoba di Wilayah Bakorwil V Jember.
Kegiatan ini juga digelar bazar UMKM oleh Pokmas sebagai upaya mendorong transformasi sosial-ekonomi melalui kewirausahaan dan hilirisasi industri. “langkah ini selaras dengan misi pengentasan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja, dan penguatan ekonomi berbasis rakyat”. Lanjutnya.
Menurutnya Jawa Timur harus jadi center of gravity pembangunan nasional, “Dengan sinergi antara pemerintah dan masyarakat, kami optimis bisa mewujudkan Jawa Timur yang maju, adil, makmur, unggul dan berkelanjutan, menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya. (eros).