Hal Ini Di Sampaikan Oleh
Sri Mulyati Kepala Bidang Kesehatan Keluarga, Dinas Kesehatan Bondowoso. Saat
dihubungi sejumlah wartawan Rabu (12/12), Sri Mulyati mengungkapkan jika hingga
akhir 2012 data yang dihimpun dilapangan mengenai jumlah bayi meninggal di
Bondowoso masih sangat tinggi dan sudah mencapai 140 bayi.
Tingginya Kematian Bayi Ini di sebabkan banyak
kasus bayi di bondowoso yang lahir dengan berat badan rendah dan Gangguan
Pernafasan. Mengenai penyebab berat badan bayi rendah Sri juga menjelaskan
bahwa hal ini di pengaruhi oleh kondisi kesehatan Ibu saat bayi masih dalam kandungan.
Kemungkinan besar sang Ibu mengalami kurang gizi saat hamil,
Mengingat juga angka kemiskinan di Bondowoso yang masih cukup tinggi,
Memungkinkan bagi ibu hamil kekurangan asupan gizi yang menyebabkan anemia
sehingga mempengaruhi kondisi berat badan bayi saat lahir.
Sementara itu, mengenai kasus kematian Ibu saat proses persalinan.
Sri selaku Kabid Kesga juga menjelaskan, “Bahwa saat ini angka kematian Ibu bersalin
di Bondowoso sudah mengalami penurunan di banding tahun lalu. Menurut data
tahun 2011 yang lalu terdapat 16 orang Ibu bersalin meninggal
dunia, sementara hingga awal bulan Desember ini baru terdapat 8 orang Ibu bersalin
meninggal dunia,” katanya
Hal ini di sebabkan masyarakat Bondowoso masih banyak yang
melakukan persalinan melalui Dukun di banding melakukan persalinan melalui petugas
kesehatan. Dari data yang berhasil di himpun. Jumlah ibu hamil yang melakukan
persalinan diluar petugas medis Untuk Bondowoso masih menduduki peringkat
pertama se Jawa Timur. Tercatat hingga akhir September 2012 terdapat 6,18 % atau sekitar 654 dari
total 8.404 persalinan.