Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Petani tebu pertanyakan harga
tetes. Mereka kaget saat menerima pencairan dana sharing gula dan tetes di
gedung poras PG Semboro yang dinilai tidak wajar.
Mendengarkan penjelasan dari Tim lelang petani
tebu kecewa, tim lelang yang di bentuk untuk melakukan aktivitas lelang gula dan
tetes yang notabene sebagai wakil petani, tidak bisa menjalankan tugas dengan
baik.”Gimana Tim lelang itu, di bentuk untuk melelang gula dan tetes, kok malah
hanya melelang gula saja. Kalau begini petani kan jadi korban“ ujar salah satu petani. (Sumber: Radar Jember. 18 desember 2012)
Puluhan perwakilan petani
tebu mendatangi anggota tim lelang PG Semboro untuk mengkonfirmasi harga tetes
hasil lelang, yang telah di lakukan tim lelang selama ini , menurut penilaian sejumlah petani,
harga tetes yang di terimanya di anggap tidak wajar.
Seperti di sampaikan
Ridwan Ansori, petani tebu asal Kecamatan Tanggul, menurut dia ada permainan
dari orang kuat di sekitar PG Semboro apalagi pihak Tim lelang tidak tranparan
terhadap hasil lelang tetes.” Saya merasa terkejut dengan harga tetes yang kami
terima, jika di bandingkan dengan harga tetes di PG lainnya, di sini ( PG
Semboro: red)masih lebih murah“ jelasnya
Petani menurut Ridwan
sebenarnya akan menerima dengan legawa harga tetes, jika ada Tranparansi, namun
karena tidak pernah ada informasi yang jelas dari hasil lelang setiap bulannya,
akhirnya mereka mempertanyakan hal
tersebut.”Namanya harga pasti ada naik turun, dan kami memaklumi itu, hasil
lelang gula kami dikasih tahu setiap minggunya, tapi kenapa giliran harga tetes
kok di tutup-tutupi“ keluhnya
Menjawab pertanyaan dari sejumlah petani tersebut Holiq nawawi
sekretaris tim lelang tetes dan gula PG Semboro mengakui bahwa pihaknya tidak
pernah melakukan lelang tetes milik petani tebu PG Semboro, dijelaskan,
sebenarnya tim lelang pernah menawarkan penjualan tetes milik petani Tebu PG
Semboro pada bulan juni lalu.
Namun ada pihak yang
mengaku utusan dari PG semboro, sebagai perwakilan yang bertugas melelang
tetes, akhirnya mulai saat itu, Tim lelang memutuskan hanya melelang gula saja
“Pada bulan juni lalu, tim lelang sempat menawarkan tetes petani. Namun di
tempat yang sama ada orang lain yang mengaku utusan dari PG semboro, ya udah
akhirnya kami memutuskan untuk tidak menawarkan tetes lagi untuk di lelang “
jelas Holiq
Pernyataan Holiq tersebut di
benarkan bendahara Tim lelang, Atim Mulyono, di jelaskan tim lelang yang
terdiri dari perwakilan setiap organisasi petani tebu tersebut, tidak pernah
melakukan aktivitas lelang tetes. Hal tersebut di lakukan bukan karena pihak
tim lelang tidak mau melakukan lelang tetes.akan tetapi ada pihak yang mengambil
alih.