
Akibat cuaca berubah-ubah, baru bulan Juni memasuki
tanam, normalnya bulan April. "Mundurnya musim tanam tersebut
diharapkan tidak akan berpengaruh produksi komoditas pangan," kata Pathorrahman, salah-satu petani Desa Mangaran,
Kecamatan Mangaran, Senin (8/2/2018)
Menurutnya, sekitar
60 persen sawah di Situbondo, lahan sawah padi yang
ditanam pada tiga jenis lahan yaitu dangkal, tengah dan dalam.
Menurut dia, ketika
musim kemarau biasanya lahan dalam bisa optimal dalam memproduksi padi.
Sedangkan lahan dangkal dan tengah biasanya mengalami kekeringan.
Hasil panen
atau produktivitas tanaman padi sejak musim tanam tahun lalu mengalami
penurunan akibat terjadi hujan terus menerus. Hal itu H.Baidawi , salah-satu petani lain "Penurunan
hasil panen ini rata-rata sekitar 1,5 persen dan itu merata hampir di seluruh
wilayah " keluhnya.
Lantaran curah hujan cukup tinggi dan terjadi terus
menerus sehingga tanaman kekurangan cahaya. Kondisi itu mengakibatkan
pertumbuhan tanaman dan bulir padi tidak bisa optimal. Meski
terjadi penurunan produktivitas, pihaknya tetap optimistis .