Kepanikan terekam dalam video yang beredar di medsos, warga di lereng gunung tertinggi di Jatim ini tampak lari berhamburan keluar rumah, menyelamatkan diri seraya menjerit ketika melihat muntahkan debu vulkanik dari puncak gunung setinggi 3.676 m itu.
Kepanikan diperparah, ketika muntahan abu panas yang mengepul itu, dihembus angin disetai hujan deras, akibatnya sekitar pukul 16.00 wib, dua kecamatan lereng gunung tersebut menjadi gelap gulita tertutup awan, tak ubahnya seperti malam hari.
Sanhaji, salah satu warga Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo yang mengaku sebelumnya tak menghiraukan suara letusan, akhirnya lari saat awan panas yang membumbung cukup tinggi, Sekitar jam 13.00, ada aliran lahar dingin yang semakin membesar Di sekitar Curah kobokan.
Sontak saja warga pun panik, dan berlarian untuk mencari tempat yang lebih aman. "Suara letusannya keras selali dan terjdi ber kali. Suaranya seperti guntur dan petir. Setelah tahu Gunung Semeru meletus, warga langsung mengungsi,” kisahnya.
Menurut KESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunung Semeru Yuda Prinardita Pura telah terjadi 2 kali guguran Lava Pijar dengan jarak luncur sekitar 500 - 800 meter. Dengan pusat guguran berada kurang lebih 500 m di bawah kawah Visual Semeru dominan tertutup kabut .
Dengan kegempaan Letusan Jumlah 54 Amplitudo : 11-22 mm, Durasi : 85-130 detik. "Guguran mencapai 4 Amplitudo : 3-4 mm Durasi : 40-75 detik Hembusan letusan 18 Amplitudo dengan 2-7 mili meter dengan durasi 60-155 detik," jelasnya
Seratus Semeru Level II (Waspada), seluruh aktifitas warga maupun wisatawan dihentikan sementara, khususnya radius 1 Km dari kawah/puncak guna mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Semeru.
Oleh karena itu, Yuda menghimbau kepada masyarakat untuk waspada, jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya. "Masyarakat diminta menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi," lanjutnya.
Potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan, berpotensi membuat lahar panas mengalir lebih besar. "Waspadai ancaman lahar di alur sungai/lembah yg berhulu di Gunung Semeru ,mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk," pungkasnya.
Bupati Thoriqul Haq menghibau masyarakat Lumajang, untuk bersama membantu saudara kita yang terdampak erupsi semeru perlu bantuan kita. “Saat ini yang segera diperlukan adalah nasi bungkus, pakaian layak pakai, makanan bayi, obat-obatan dan kebutuhan darurat lain”, katanya.
Untuk titik kumpul bantuan, kata Thoriq dipusatlan di Pendopo Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang. “Bantuan bisa di kumpulkan di Pendopo Arya Wiraraja, untuk segera malam ini bisa kita distribusikan ke lokasi bencana”, harapnya. (naw).