Translate

Iklan

Iklan

Gunung Semeru Meletus, Kini Warga Butuh Nasi Bungkus Hingga Makanan Bayi

12/04/21, 22:29 WIB Last Updated 2021-12-04T15:47:21Z

Lumajang, MAJALAH-GEMPUR.Com.  Gunung Semeru Lumajang, Jatim Sabtu (4/12/2021) sekitar pukul 15.00 wib memuntahkqn lava panas, membuat warga sekitar lereng gunung panik.

 Kepanikan terekam dalam video yang beredar di medsos, warga di lereng gunung tertinggi di Jatim ini  tampak lari berhamburan keluar rumah, menyelamatkan diri seraya menjerit ketika melihat muntahkan debu vulkanik dari puncak  gunung setinggi 3.676 m itu.

Kepanikan diperparah, ketika muntahan abu panas yang mengepul itu, dihembus angin disetai hujan deras, akibatnya  sekitar pukul 16.00 wib, dua kecamatan lereng gunung tersebut  menjadi gelap gulita tertutup awan, tak ubahnya seperti malam hari.

Sanhaji, salah satu warga Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo yang mengaku sebelumnya tak menghiraukan suara letusan, akhirnya lari saat awan panas yang membumbung cukup tinggi, Sekitar jam 13.00, ada aliran lahar dingin yang semakin membesar Di sekitar Curah kobokan.

Sontak saja warga pun panik, dan berlarian untuk mencari tempat yang lebih aman.  "Suara letusannya keras selali dan terjdi ber kali. Suaranya seperti guntur dan petir. Setelah tahu Gunung Semeru meletus, warga langsung mengungsi,” kisahnya.

Menurut KESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunung  Semeru Yuda Prinardita Pura telah terjadi 2 kali guguran Lava Pijar dengan jarak luncur sekitar 500 - 800 meter. Dengan pusat guguran berada kurang lebih 500 m di bawah kawah Visual Semeru dominan tertutup kabut  .

Dengan kegempaan Letusan Jumlah  54 Amplitudo : 11-22 mm, Durasi : 85-130 detik. "Guguran mencapai 4 Amplitudo : 3-4 mm Durasi : 40-75 detik Hembusan letusan 18 Amplitudo dengan 2-7 mili meter dengan durasi  60-155 detik," jelasnya

Seratus Semeru Level II (Waspada), seluruh aktifitas warga maupun wisatawan  dihentikan sementara, khususnya radius 1 Km dari kawah/puncak guna mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Semeru.

Oleh karena itu, Yuda menghimbau kepada masyarakat untuk waspada,  jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya. "Masyarakat diminta menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi," lanjutnya.

Potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan, berpotensi membuat lahar panas mengalir lebih besar.  "Waspadai ancaman lahar di  alur sungai/lembah yg berhulu di Gunung Semeru ,mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk," pungkasnya.

Bupati Thoriqul Haq menghibau masyarakat Lumajang, untuk bersama membantu  saudara kita yang terdampak erupsi semeru perlu bantuan kita. “Saat ini yang segera diperlukan adalah nasi bungkus, pakaian layak pakai, makanan bayi, obat-obatan dan kebutuhan darurat lain”, katanya.

Untuk titik kumpul bantuan, kata Thoriq  dipusatlan di Pendopo Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang. “Bantuan bisa di kumpulkan di Pendopo Arya Wiraraja, untuk segera malam ini bisa kita distribusikan ke lokasi bencana”, harapnya. (naw).
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Gunung Semeru Meletus, Kini Warga Butuh Nasi Bungkus Hingga Makanan Bayi

Terkini

Close x