
para calon jamaah umroh merasa
kecewa atas gagalnya keberangkatan tersebut, bahkan merekapun menahan dua unit
mobil milik pegawai biro perjalanan sebagai jaminan pemberangkatan. ‘’Sebetulnya
kami tidak ingin melakukan ini. Namun terpaksa kami lakukan, karena kami sudah
lelah, dan hanya butuh jaminan berangkat,’’ kata Ratminiwati Minggu (19/5),
salah seorang calon jemaah umroh yang menjadi korban, ketika di hubungi
ponselnya.
Dia mengaku, sudah
berhari-hari berada di Surabaya. Tidak ada pekerjaan lain kecuali menunggu
jadwal berangkat. Padahal untuk jadwal berangkat umroh yang pertama sudah
berlalu. ‘’Seharusnya kami berangkat tanggal 15 Mei 2013 yang lalu. Namun
sampai saat ini ternyata belum ada kepastian kapan kami berangkat untuk
menjalankan ibadah,’’ ungkapnya
Kisah gagal berangkat ke
tanah suci untuk menjalankan ibadah umroh ini berawal menariknya promo yang
diberikan oleh biro perjalanan haji Amanah Iman. Dimana beberapa waktu lalu,
perusahaan ini menyebar brosur diskon harga. Sedangkan paket yang diberikan
sudah komplit, termasuk tinggal di tanah suci selama 12 hari. ‘’Saya tertarik
dengan promonya. Tapi kebetulan kami memang ingin berangkat umroh,’’ ungkap
korban lagi.
Kemudian, Ratmi pun
menggelar rapat keluarga. Akhirnya dalam keluarga itu empat orang yang
berangkat. Masing-masing membayar Rp. 19,1 juta, sehingga total biaya untuk
empat orang itu Rp. 76, 4 juta. Pembayaran sudah lunas beberapa bulan lalu,
sampai kemudian Ratmi pun mendapat jadwal pemberangkatan legkap dengan time
schadule acara selama umroh.
Tanggal 14 Mei dia bersama
dengan keluarga pun berangkat. Saat itu bersama dengan 40 orang calon jemaah
lainnya dari Jember. Sampai di Tol Surabaya, mobil tidak menuju ke Bandara,
namun dibelokkan. ‘’Kami juga bertanya, kok tidak ke bandara. Dan saat itu di
jawab ada penundaan penerbangan. Kami pun tidak menaruh curiga apa-apa,’’
katanya.
Kemudian rombongan di
masukkan ke Hotel Surya 2 di Surabaya. Di tempat itu jemaah juga tidak menaruh
curiga apa-apa. Sampai kemudian di tunggu konfirmasi kapan berangkat juga tidak
jelas. Calon jemaah pun mulai gusar.
Keesokan hartinya, para
jemaah masih berada di hotel dan muncullah kecurigaan.
Ratmi pun menanyakan
kepada petugas biro perjalanan. Dari situlah akhirnya terungkap memang ada
masalah. Terjadilah pembicaraan antara petugas biro perjalanan dengan para
korban. ‘’Saat itu memang sempat ada pertanyaan mengenai kapan keberangkatan.
Dan para jemaah pun mulai gusar,’’ katanya
Namun ada jaminan dari
pihak biro perjalanan Amanah Iman. Bahwa pemberangkatan di tunda sampai tanggal
19 Mei 2013. waktu yang ditunggu pun telah tiba. Ternyata ketika tanggal 19 Mei
2013, jadwal pun berubah. Petugas dari Amanah Iman pun mengumumkan para calon
jemaah sebanyak 44 tidak jadi berangkat pada tanggal itu. ‘’Jelas hal ini
mengundang reaksi,’’ katanya.
Para jemaah
mengklarifikasi, ternyata uang yang dibayarkan oleh calon jemaah ke petugas
Biro Perjalanan itu tidak di setor ke kantor pusat. ‘’Kami juga kaget, ini
persoalan internal perusahaan dan kami menjadi korban. Ternyata uang itu dibawa
oleh oknum petugas Amanah Iman dan tidak di setor ke kantor yang ada Jakarta.
Sehingga seluruhnya tidak terdaftar,’’ ungkapnya.
Sampai kemudian, para
jemaah itu mengklarifikasi petugas yang ada di Jakarta. Awalnya mereka tidak
mau tahu dengan situasi ini. Sehingga para jemaah pun menjadi lebih kawatir.
Sampai akhirnya mereka pun menyandera dua mobil milik petugas Amanah Iman untuk
dijadikan jaminan. ‘’Saat ini kami masih melakukan pembicaraan,’’ ungkap Ratmi
ketika di konfirmasi kemarin.