
Ambrolnya proyek di Dusun
Gumuk Suda Desa Mayang ini sejak Bulan Februari yang lalu, dua bulan setelah
pekerjaan selesai bulan Desember 2014. Masyarakat sekitar yang sering memancing
di dam tersebut Gofur mengatakan bahwa kualiatas proyek yang ambrol ini sangat
buruk. Jadi wajar jika cepat ambrol.
Senada dengan Gofur, Asdi
warga yang sering melintas di jalan tersebut juga menyayangkan poyek
plengsengan yang ambrol tersebut.” Kalo kita kan orang awam mas, tapi jika
melihat bahan nya yang bisa kita lihat secara langsung ya kecewa mas, itu kan
uang rakyat masak proyeknya asal-asalan, “ katanya.Senin (27/4)
Menurut Kepala UPT Pengairan
Mayang Sutrisno kepada wartawan mengatakan, “ sebenarnya kami sudah menegur pelaksananya
mas. Itu pelaksananya CV Melati pak Hartono direkturnya, tapi ya itu mas kami
serasa gak direken (dihiraukan, red), “ katanya.
Masih kata Sutrisno, “
ambrolnya plengsengan itu sudah sejak bulan Februri yang lalu mas, lalu di
perbaiki ambrol lagi hingga berkali-kali. Dan sampai sekarang jika di total kurang
lebih 50 meter kerusakannya ada tujuh titik yang kita pantau, “ imbuhnya.
Lebih lanjut Sutrisno
mengakui bahwa proyek itu adalah proyek Pemilihan Langsung yang nilai pagunya
sekitar 300 jutaan dan setelah tender nilainya turun menjadi kurang lebih 280an
juta. Dan dilaksanakan secara on line melalui ULP di Pemkab Jember.
Ketua DPRD Jember Toif
Zamroni, kepada Watawan ini “ Yang jelas itu masih dalam perawatan dan berharap
kepada UPT Dinas PU Pengairan melakukan krocek dan membuat surat teguran maupun peringatan kepada pihak
kontraktor untuk segera memperbaiki, selain itu pihak dinas pengairan bisa
menilai apakah disebabkan oleh segi kwalitas kurang bagus atau disebabkan yang
lain”paparnya
Lanjut Toif, “Proyek
plengsengan tersebut sebenarnya masih berumur jagung, dan masih dalam masa
perawatan, untuk itu pihak dinas harus bisa tegas, terhadap kontraktor yang
kerjanya asal-asalan, jangan ceroboh untuk memilih dan memenangkan kontraktor, lokasi
proyek plensengan tersebut tidak jauh
dari rumah “Tegasnya
Sementara Kasi Humas Dinas
PU Pengairan Jember, Rubai Kepada Wartawan lewat tepon selulennya, menyampaikan
bahwa pihak dinas sudah mengirim surat Teguran dua bulan yang lalu, dan pihak
dari CV Melati sanggup untuk memperbaiki, namun hingga kini belum di perbaiki karena
masih menunggu air masih tingi “ Jelas Rubai
Hingga berita ini di tulis
pihak CV Melati selaku pelaksana proyek belum memberikan keterangan Hartono selaku direktur juga tidak ada di
kantornya. Menuurt keterangan pegawainya Direktur masih ada di lauar kota. (Edy/midd)