Sejumlah perwakilan
pengunjuk rasa saat di temui oleh anggota DPRD mengungkapkan kekecewaannya, kepada
pemerintah, lantaran meski pihak pabrikan enggan membeli tembakau petani. namun
pemerintah hingga kini tidak bergeming. Akibatnya kondisi petani sangat terpuruk.
Harusnya Pemkab peduli dan
tanggap apa yang menjadi keluhan petani tembakau. Apalagi anggota DPRD yang sudah
dipercaya menjadi wakil rakyat, jika pemkab tidak tanggap, DPRD lah yang harus
turun tangan, mencari solosi dengan mempertemukan
antara petani, pemerintah dan pihak pabrikan.
Untuk itu mereka meminta diberi
ganti rugi, “Yang menjadi tuntutan kami jelas, bisakah Pemerintah mengganti,
minimal melakukan pembelian dengan harga yang layak serta melakukan pembinaan, sosialisasi
atau mencarikan kemitraan, agar nasib petani tidak terus terkatung-katung,” harapnya.
Namun jika dalam dua hari
kedepan masih tidak ada jawaban, mereka mengancam akan melakukan aksi massa
lebih besar lagi. “Bila DPRD masih tidak merespon harapkan petani tembakau,
kami akan mendatangkan masa yang lebih besar lagi”, pungkas Hendro.
Sebelum meninggalkan
Kantor DPRD Jember para perwakilan petani dari beberapa kecamatan se kabupaten
Jember yang hanya di temui oleh dua anggota DPRD Jember dan Kadishutbun yang
datang bersama stapnya ini secara simbolis diberikan tembakau
Imam Suyuti dari Fraksi
PKB berdalih anggota yang lain sedang mengikuti pelantikan Pj Bupati Jember di
Surabaya. Namun selang tidak berapa lama anggota yang lain ikut hadir dalam
pertemuan dengan perwakilan petani di antaranya Budi Wicaksono dari Fraksi
Nasdem serta Maskur Kadishutbun.
Kadishutbun Masykur mengelak
dikatakan hanya tinggal diam, Pemkab menurutnya sudah berusaha mencari solosi
atas anjloknya harga tembakau akibat letusan Gunung Raung ini. “Kami sudah berusaha
membantu petani dengan mengunjungi pabrikan, Intinya agar pabrikan mau membeli tembakau
petani”, kilahnya.
Masih menurutnya, kunjungan
seperti itu dilakukan beberapa kali dan sekarang pihak pabrikan sudah membeli tembakau
para petani walau masih dalam skala kecil. Diharapkan kedepan pihak pabrikan
mau membeli tembakau para petani dalam skala besar. (midd)