
Berbagai materi
disamapaikan, seperti latihan fisik, kepemimpinan dan strategi dakwah islam
Ahlussunnah Wal-Jama’ah An-Nahdliyah, termasuk pengenalan
lingkungan, terutamanya mengenai fenomena hadirnya faham garis keras seperti
ISIS dan dugaan kebangkitan paham komunisme ditengah-tengah masyarakat.
Disela-sela
latihan mereka mengadakan simulasi aksi penolakan kembali paham komunisme di
Indonesia, lengkap dengan aksi membakar atribut yang berbau komunis. Hal itu
dilakukan karena GP Ansor Kencong menyatakan sikap agar pemerintah tidak perlu
meminta maaf atas kejadian di masa lalu.
“Yang jelas
masyarakat membantu pemerintah, tolong betul-betul saling membantu, saling
berkomunikasi kalau disitu ada paham-paham atau bibit-bibit komunis tolong
segera di laporkan” . Tegas ketua Cabang Gerakan Pemuda Ansor (GP ANSOR)
Kencong M Yasin Yusuf.
Yusuf
menambahkan, agar pemerintah bertindak tegas, “Bahkan sampai ada yang menyuruh
kita meminta maaf kepada komunis, bagi Ansor tidak perlu minta maaf. Kalau kita
minta maaf pasti ada kompensasi-kompensasi kebelakang, menganggap negara
bersalah kemudian harus ganti” pungkas Yusuf.