Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Buka akses jalan, pengurus Koperasi Ketajek
Makmur dan masyarakat Panti, bangun jembatan yang menghubungkan dusun Kahendran
ke dusun krajan desa Pakis, dan akses ke desa Suci.
Pembangunan jembatan di tanah pengairan dan perhutani
KPH Jemberini, di mulai sejak akhir tahun Senen (28/12/2015), yang direncanakan
selesai dua bulan ini menghabiskan anggaran sekitar 250 juta, dipeoleh dari hasil
swadaya pengurus, anggota Koperasi dan masyarakat yang peduli dengan akses
jembatan.
Motivasinya membuka akses jalan ini, karena sebelumnya
untuk menuju dan keluar dusun tersebut sulit, karena warga terpaksa harus nyebrang
melalui sungai berbatu tersebut. Sehingga ketika banjir, saat musim hujan tiba,
sangat membahayakan keselematan warga.
Disamping itu untuk mengantisipasi agar warga dapat dengan
cepat meninggalkan dusun apabila sewaktu-waktu terjadi banjir bandang dan tanah
longsor, seperti yang pernah terjadi di Panti
pada 2 Januari 2006 lalu, pasalnya keberadaan tempat tinggal mereka, di
lereng gunung, yang memang terletak di dataran tinggi.
Menurut Ketua Koperasi Khoirul Suparjo, jembatan ini
sangat dibutuhkan masyarakat, apalagi, jika terjadi bencana, berguna untuk cepat
keluar, “terutama untuk warga dusun Kahendran RT 09 RW 05, yang selama ini terisolir”,
terang Suparjo yang didampingi pengurus Koperasi seperti syair.
Disamping itu dengan
jumlah penduduk sekitar 250 KK ini juga dapat untuk akses perekonomian apabila
musim panen tiba, pembangunan jembatan dengan anggaran sebesar 250 juta tersebut
murni hasil swadaya masyarakat dan
pengurus Koperasi, termasuk sumbangan 50 sak semen dari kepala desa.
Suparjo menambahkan, jadi anggaran tersebut tak ada bantuan dari
anggaran pendapatan belanja daerah(APBD) Jember. Bahkan warga sekitar banyak
yang bekerja tanpa dibayar karena jembatan tersebut sangat-sangat dibutuhkan
bagi mereka’’ujarnya (eros/rulla)